Langsung ke konten utama

Meneguhkan Koperasi Bersaing Dengan Lembaga Lain


            Perekenomian Indonesia saat ini tumbuh semakin baik dan semakin sehat. Peringkat daya saing investasi semakin baik, inflasi terjaga, kesenjangan ekonomi Indonesia yang diukur dengan gini ratio juga terus membaik di angka 0,394 serta perta pertumbuhan ekonomi negara pada kuartal pertama pada angka 5,02 persen. Hal tersebut ditegaskan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah ketika menjadi Inspektur Upacara pada peringatan Hari Koperasi ke-70 tahun 2017, Senin (24/07/2017) di Alun-alun Indramayu.

            Membaiknya perekonomian tersebut, salah satunya disumbang dari sector koperasi yang berada pada angka 3,9 persen. Meskipun angka tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan kondisi dua tahun lalu. Namun jika dibandingkan dengan negara-negara lain kontribusi tersebut masih sangat rendah.

            Kondisi yang demikian, lanjut Anna, menjadi pekerjaan besar khususnya bagi Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Indramayu dan seluruh pelaku koperasi untuk meneguhkan dan menggelorakan kembali semangat gerakan reformasi koperasi.

            "Saya mengajak kepada semua pihak untuk terus berusaha mewujudkan koperasi sebagai soko guru perekonomian negara kita, sehingga nantinya koperasi mampu berkompetisi dengan swasta, korporasi ataupun dengan BUMN," ajak Anna.

            Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Indramayu, Omarsyah mengatakan, berbagai kegiatan telah dilaksanakan sebagai rangkaian dari peringatan Hari Koperasi ke-70 tingkat Kabupaten Indramayu tahun 2017 ini diantaranya kegiatan jalan santai, penilaian koperasi terbaik, dan juga berbagai kegiatan lainnya.

            "Saat ini kami terus melakukan pembinaan terhadap keberadaan koperasi yang ada di Indramayu. Kami upayakan koperasi agar terus tumbuh secara sehat dan menjadi harapan bagi para anggotanya," kata Omarsyah.

            Pada puncak peringatan Hari Koperasi tersebut diserahkan pula penghargaan kepada koperasi dengan kinerja terbaik yang diberikan kepada KPRI Wira Praja (juara 1), Kopkar Perkasa (juara 2), KPRI Kompak (juara 3), KPRI Koptrans (harapan 1), dan KPRI Kurnia (harapan 2). DENI SANJAYA / Dinas Komunikasi dan Informatika Kab. Indramayu

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu