Langsung ke konten utama

Pengusaha Taiwan Tertarik Pertanian Indramayu


            Kabupaten Indramayu sebagai daerah agraris bukan hanya menarik para investor yang ada di Indonesia untuk berinvestasi. Namun ternyata juga menarik para pengusaha asal Taiwan untuk berinvestasi di Indramayu dalam bidang pertanian. Hal ini terungkap ketika beberapa pengusaha agro pertanian menghadap langsung ke Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah beberapa waktu lalu di Pendopo Indramayu.

            Para pengusaha dari Yeedon Enterprise Co.,Ltd tersebut diantar langsung oleh Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei untuk menghadap Bupati Indramayu dan memaparkan ketertarikan terhadap hasil-hasil pertanian dari Kabupaten Indramayu terutama padi bahkan mereka meminta pasokan padi dari para petani Indramayu sebanyak 100 ribu ton per tahun.

            Menurut chairman Yeedon Enterprise Co. Ltd, Mr.Chen memaparkan, tingginya potensi pertanian di Kabupaten Indramayu sangat menarik perusahannya untuk berinvestasi di Indramayu dalam bidang pertanian. Investasi tersebut dalam bentuk memberikan dukungan kepada para petani plasma ataupun kelompok tani untuk melakukan budi daya pertanian dan hasilnya akan dibeli oleh Yeedon Enterprise dengan harga yang lebih tinggi.

            "Kami akan membentuk petani plasma, mereka akan diberikan pelatihan secara benar dengan standar yang telah ditentukan dan hasil dari pertanian mereka akan kami beli dengan harga yang lebih tinggi. Ini kami yakini bisa meningkatkan taraf hidup para petani di Indramayu," kata Mr. Chen.

            Sementara itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah melalui Kabid Komunikasi dan Informasi Publik pada Dinas Komunikasi dan Informasi Publik, Nana Pasae mengatakan, atas keinginan para pengusaha Taiwan tersebut pihaknya segera merespon agar calon investor mengajukan proposal dan kemudian untuk di proses bersama dengan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Kabupaten Indramayu.

            "Jika para investor serius maka mereka harus mengajukan proposal. Proposal inilah sebagai dasar kajian untuk regulasi penataan ruang dan kebijakan lainnya," katanya. DENI SANJAYA / Dinas Komunikasi dan Informatika Kab. Indramayu

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu