Langsung ke konten utama

Bupati Serahkan SK Direksi PDAM Tirta Darma Ayu


                Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menyerahkan SK Perpanjangan masa jabatan Direktur Utama, dan SK Pengangkatan Sementara Direktur Umum, dan Direktur Teknik pada PDAM Tirta Darma Ayu Indramayu, Selasa (04/04/2017) di Ruang Dalam Pendopo Indramayu.

                Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah seperti yang disampaikan Kabid Komunikasi dan Informasi Publik pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kab. Indramayu , Nana Pasae menjelaskan, berdasarkan hasil kinerja sebagai Direktur Utama PDAM Tirta Darma Ayu, Ir. Tatang Sutardi, S.Sos. M.Si dipandang cukup memiliki kemampuan untuk diangkat kembali sebagai Dirut PDAM Tirta Darma Ayu periode 2017 – 2021.

                Selain perpanjangan masa jabatan Direktur Utama, Bupati Indramayu juga menyerahkan SK Pengangkatan Pejabat Sementara anggota Direksi PDAM Tirta Darma Ayu yaitu Endang Effendi, SE. MM sebagai Direktur Umum, dan Agus Suprihartono, S.Sos sebagai Direktur Teknik.

                "Jabatan Direktur Utama dan dua direksi lainnya akan berakhir pada tanggal 9 April 2017 mendatang. Penyerahan SK ini agar tidak terjadi kekosongan, sembari menunggu proses open biding yang akan dilakukan pada bulan Oktober mendatang," katanya.

                Bupati menambahkan, saat ini PDAM Tirta Darma Ayu sudah melakukan kinerja yang cukup baik sehingga terus mendapatkan kepercayaan dari berbagai pihak untuk mengelola berbagai hibah program. Salah satu yang cukup menggembirakan adalah pnyelesaian program pemasangan sambungan baru bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

                "Kinerja cukup baik, namun demikian tidak boleh cepat merasa puas karena masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, diantaranya adalah memperluas cakupan pelayanan kepada masyarakat untuk menikmati air bersih dari PDAM," tegas bupati.

                Sementara itu Ketua Komisi C DPRD Indramayu, Alam Sukmajaya, ST mengatakan, PDAM harus menyelesaiakn apa yang menjadi harapan masyarakat Indramayu serta mampu mencari terobosan. Selama ini PDAM Tirta Darma Ayu hanya mengandalkan sumber air dari Sungai Cimanuk maka, seharusnya jajaran PDAM harus bisa memanfaatkan kekayaan sumber daya alam berupa laut untuk bissa diolah menjadi air bersih.

                "Laporan masyarakat selama ini adalah air yang kerap keruh dan tidak mengalir, permasalahan klasik ini saya yakin bisa diatasi dan harus berani melakukan terobosan," tegas Alam. DENI SANJAYA / Dinas Komunikasi dan Informatika Kab. Indramayu

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu