Langsung ke konten utama

Bupati Bagikan Dana Baznas 4,2 Miliar


            Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah kembali membagikan zakat, infaq dan shodaqoh yang berhasil terkumpul di Badan Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Kabupaten Indramayu sebesar 4,2 miliar. Jumlah ini mengalami kenaikan bila dibandingan dengan perolehan tahun sebelumnya hanya mencapai 3,9 miliar. Pembagian zakat dipusatkan di halaman Kantor Kecamatan Kroya, Senin (03/04/2017).

            Anna Sophanah menjelaskan, kenaikan perolehan jumlah zakat, infaq dan shodaqoh ini tidak terlepas dari kesadaran para PNS di Kabupaten Indramayu yang semakin sadar dalam membayar zakat infaq dan shodaqoh.

            "Pemanfaatan zakat infaq dan shodaqoh ini sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indramayu terutama mereka yang berhak menerima zakat, untuk itu saya menyampaiakan terima kasih kepada para PNS yang telah bersedia menyisikan rejekinya dengan membantu saudara-saudara mereka yang berhak mendapatkannya," tegas bupati.

            Bupati berharap, dengan adanya penyaluran zakat ini rantai kemisikinan bisa segera diputus dan penyelesaian benar-benar bisa sesuai dengan kaidah yang ada yakni melalui zakat infaq dan shodaqoh.

            Sementara itu Ketua Baznas Kabupaten Indramayu, Moh. Mudor menjelaskan, pendistribusian zakat yang dilakukan kali ini adalah hasil pengumpulan zakat yang berhasil diperoleh pada tahun 2016 yakni mencapai Rp. 6.801.255.618,21. Sedangkan perolehan pada tahun sebelumnya 2015 hanya mencapai Rp. 3.947.349.095,20, terdapat kenaikan sebesar Rp. 2.853.906.523,01  atau sebesar 72,30 %.

            "Yang didistribusikan bupati keliling kecamatan nilainya 4,2 miliar, sedangkan sisanya sekitar 2 miliar merupakan dana yang dipergunakan untuk insidentil seperti tanggap bencana alam, bantuan operasional pesantren, pengadaan al-qur'an, bantuan bagi keluarga yang sakit di rumah sakit, dan lainnya," tegas Mudor.

            Sedangkan untuk kecamatan yang menerima pembagian zakat infaq dan shodaqoh untuk kali ini senilai Rp. 223.750.000,- dengan rincian yakni Kecamatan Kroya sebesar Rp. 51.100.000,- Bongas sebesar Rp. 44.950.000, Gabuswetan sebesar Rp. 57.250.000, dan Kandanghaur sebesar Rp. 70.450.000,.

            "Zakat ini didayagunakan untuk rehab rumah gakin, bantuan modal usaha melalui majelis taklim, bantuan pemberdayaan majelis taklim,bantuan guru madrasah DTA, bantuan anak yatim, dan juga paket sembako," kata Mudor. DENI SANJAYA / Dinas Komunikasi dan Informatika

           

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu