Langsung ke konten utama

98 Pejabat Indramayu Kembali Bergeser

98 Pejabat Indramayu Kembali Bergeser

          Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah kembali melakukan pelantikan terhadap 98 pejabat pimpinan tinggi pratama (setara eselon II), pejabat administrator (setara eselon III), dan pengawas (setara eselon IV) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu, Selasa (07/03/2017) di Ruang Ki Tinggil Pendopo Indramayu.

          Dari 98 orang tersebut  terdiri dari  2 orang eselon II, 11 orang eselon III, dan 85 orang eselon IV. Untuk eselon II yang mengaami pergeseran yaitu, Ir. Hapid Mahfud Idrus yang semula Kepala Dinas Sosial kini menempati Kepala Dinas Ketahanan Pangan yang ditinggalkan oleh kadis sebelumnya H. Warjo yang telah meninggal dunia. Sementara Kepala Dinas Sosial diisi oleh DR. H. Marsono, M.Pd yang semula menjabat Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A). Sedangkan kadis DP3A masih dibiarkan kosong.

          Untuk eselon III juga terjadi pergeseran diantaranya yaitu, Drs. H. Darman yang semula Kabid Ketersedian dan Distribusi Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan kini menempati Sekretaris pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan. Selanjutnya Edi Satoto, ST yang semula Kasi Perumahan kini promosi menjadi Kepala Bidang Kawasan Pemukiman pada Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan. Sementara untuk eselon IV  banyak yang mengalami pergeseran dari satu SKPD ke SKPD lainnya.

Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah seperti yang dirilis Dinas Komunikasi dan Informatika menjelaskan, pengangkatan dan alih tugas ini selain karena adanya Perda Nomor 9 Tahun 2016 juga sebagai upaya untuk mengisi  jabatan kosong karena pejabat lama yang pensiun, meninggal dunia, ataupun mengundurkan diri. Selain itu juga sebagai upaya penyegaran, pembinaan dan karier dalam jabatan pegawai negeri sipil daerah.

"Para pejabat yang disumpah ini harus memegang komitmen dan amanah sesuai sumpah jabatan yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT, masyarakat dan Pemerintah kabupaten Indramayu sesuai dengan yang tertuang pakta integritas untuk menyukseskan visi dan misi Kabupaten Indramayu," tegas Anna. DENI SANJAYA / Dinas Komunikasi dan Informatika Kab. Indramayu


Virus-free. www.avast.com

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu