Langsung ke konten utama

Tiga Desa Menuju Desa Emas



          Tiga desa di Kabupaten Indramayu diproyeksikan untuk menjadi DESA EMAS. Ketiga desa tersebut yakni Desa Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur, Desa Singaraja, dan Pabean Udik Kecamatan Indramayu.


          Ketua Kelompok Kerja Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Dr. Aries Muftie ketika menghadap Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah, Selasa (10/01/2017)  menjelaskan, DESA EMAS adalah sebuah KONSEP yang digunakan untuk menggambarkan peradaban desa yang tangguh, mandiri, bermartabat, sejahtera dan membawa dampak kepada pembangunan bangsa, yaitu 'Desa Membangun Indonesia'.


DESA EMAS ini akan dapat meningkatkan keberdayaan masyarakat perdesaan dengan memanfaatkan secara optimal sumber daya alam dan sumber daya manusia di desa untuk mencapai kemandirian khususnya pangan, energi, keuangan inklusif baik untuk rumah tangga dan masyarakat.


Aries Muftie menambahkan, DESA EMAS yaitu semangat membangun desa dengan prinsip semangat Enterpreneur, Mandiri, Adil dan Sejahtera, sesuai dengan amanah Pancasila atau Maqashid Syariah, sehingga terwujud ketahanan keuangan, energi, pangan dan gizi melalui pengembangan subsistem ketersediaan, subsistem distribusi, subsistem keuangan dan subsistem konsumsi memanfaatkan sumber daya desa secara berkelanjutan.


Dengan DESA EMAS juga akan dibangun system jaringan Industri Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) menjadi lembaga yang kuat dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi desa dan membantu dalam penggunaan sistem IT yang terintegrasi dan pendampingan berkualitas.


Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menjelaskan, dengan DESA EMAS ini diharapkan natinya desa akan terbebas dari kemiskinan dan pengangguran. Untuk saat ini program tersebut coba dilaksanakan di tiga desa yakni Eretan Kulon, Singaraja, dan Pabean Udik.


"Dengan DESA EMAS ini maka secara bertahap kemiskinan dan pengangguran akan dikikis. Selanjutnya desa tersebut akan dirubah menjadi desa yang dipenuhi oleh masyarakatnya dengan semangat wirausaha, mandiri, adil, dan akan berdampak pada kesejahteraan masyarakatnya," kata Anna. DENI SANJAYA / Diskominfo Kab. Indramayu


Virus-free. www.avast.com

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka...

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar           Pemerintah Kabupaten Indramayu terus melakukan upaya untuk mengenalkan warisan dan budaya   leluhur berupa batik kepada masyarakatnya dan juga dunia luar. Salah satu upaya mengenalkan batik Indramayu adalah dengan mengeluarkan kebijakan penggunaan batik khas Indramayu bagi para PNS dilingkungan Pemkab Indramayu.           Berdasarkan Peraturan Bupati Indramayu Nomor 27 tahun 2016 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu, setiap hari Kamis harus mengenakan pakaian batik khas Indramayu dengan motif Bokong Semar.           Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menjelaskan, Motif Bokong Semar merupakan salah satu motif yang telah mendapatkan hak paten dengan nomor hak cipta 023972. Motif ini biasanya berwarna dasar hitam dan ragamnya berhias warna warni atau hanya putih. Motif ini terinspirasi oleh tokoh pewayangan Semar yang memakai sarung atau kain berwarna hit...

Jembatan Pecuk Akhirnya Dibangun

INDRAMAYU 15/12/2011 ( www.humasindramayu.com ) – Harapan masyarakat di Kecamatan Arahan dan Sindang untuk memiliki jembatan akhirnya terwujud. Pemerintah Kabupaten Indramayu memastikan Jembatan Pecuk yang terletak di Desa Panyindangan Kulon, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu segera dibangun. Rencana pembangunan jembatan siap digunakan masyarakat pada 2012 mendatang. Jembatan ini sempat tertunda selama tiga tahun.   Menurut Kabid Jembatan pada Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu Sutiyono mengatakan, pembangunan Jembatan Pecuk dipastikan selesai setelah Pemerintah Kabupaten Indramayu mendapatkan suntikan dana sebesar Rp 4,2 miliar dari pemerintah pusat melalui APBN perubahan 2011. Dia menyebutkan, terhambatnya proyek pembangunan Jembatan Pecuk di Desa Panyindangan Kulon,Kecamatan Sindang karena minimnya anggaran. Sebab,kebutuhan untuk memenuhi rangka baja jembatan sepanjang 120 meter tidak bisa dianggarkan penuh melalui dana APBD. ...