Langsung ke konten utama

Indramayu Cetak Petinju Terbaik di Jawa Barat

Indramayu Cetak Petinju Terbaik di Jawa Barat


          Kabupaten Indramayu sangat luar biasa… !!! itulah yang pantas disampaikan dan tentu saja menjadi kebanggan tersendiri bagi warganya. Melalui hasil kerja keras dan pembinaan dari Persatuan Tinju Amatir (PERTINA) telah menjadikan salah satu atletnya Erviana Hasan menjadi petinju terbaik di Jawa Barat.


          Sekretaris Pengurus Cabang Pertina Kabupaten Indramayu, Nana Pasae menjelaskan, keberhasilan atlet Pertina Indramayu menjadi atlet terbaik di Jawa Barat setelah mengikuti Kejuaraan Tinju Amatir Antar Pelajar Junior dan Youth Piala Bupati Cup II se- Jawa Barat dan Kejuaraan Tinju Amatir Sarung Tinju Emas (STE) ke-XXXV tingkat Nasional se-Indonesia yang telah digelar pada tanggal 10 – 15 Januari 2017 lalu bertempat di GOR Kesenian dan Olahraga Cibinong Kabupaten Bogor.


          Pada event tersebut, atlet Pertina Indramayu berkekuatan 6 atlet terdiri dari Rio Ferdinan Rasid (kelas 36 kg school boy), Muhammad Agis (kelas 45 kg yunior boy), Aditya Putra Makruf (kelas 48 kg yunior boy), M Irvan Iskandar (kelas 52 kg youth boy), Nurvika Amelia (kelas 57 kg youth girl), Erviana Hasan (kelas 54 kg youth girl), Viska Defri Bambuta (kelas 60 kg elite women), dan Nurul J. Indrayanti (kelas 64 kg elite women).


          Dari 8 atlet yang turunkan tersebut, kontingan Indramayu berhasil meraih 6 medali dan hanya 2 orang yang masih tertunda prestasinya. Bahkan Erviana Hasan yang berstatus sebagai pelajar di SMKN 2 Indramayu terpilih sebagai petinju terbaik se-Jawa Barat.


          "Atas prestasi sebagai petinju terbaik di Jawa Barat, maka Erviana pada bulan Maret mendatang akan mengikuti kejuaraan tingkat Asia mewakili Indonesia yang akan bertanding di Thailand, untuk itu kami mohon dukungan dan doa restu dari seluruh lapisan masyarakat Indramayu agar meraih prestasi terbaik dan mengahrumkan nama baik Indramayu dan Indonesia," kata Nana Pasae yang juga Kabid Informasi dan Komunikasi Publik pada Diskominfo Kabupaten Indramayu.


          Sementara itu pelatih Pertina Indramayu, Rosidin menambahkan, para atlet tinju dari Indramayu selama ini menunjukan kegigihan dalam berlatih dan juga memiliki mental tanding yang sangat tinggi. Selama mengikuti kejuaraan tersebut, atlet Indramayu mendapatkan perlawanan sengit dari tuan rumah yang mendapatkan dukungan supporter.


          "Insya Allah kita berkomitmen untuk mengharumkan nama Indramayu dan juga Indonesia melalui cabang tinju," tegas Rosidin. DENI SANJAYA / Dinas Komunikasi dan Informatika Kab. Indramayu

           

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu