Langsung ke konten utama

Anna Sophanah Serahkan Ekskavator Untuk Perbaikan Saluran Tambak


288 Km Saluran Tambak Rusak

Anna Sophanah Serahkan Ekskavator Untuk Perbaikan Saluran Tambak

         

          Komoditas unggulan di Kabupaten Indramayu berupa perikanan budidaya udang, bandeng, nila, lele, gurame, dan rumput laut terus menggeliat. Dengan luas lahan tambak yang mencapai 22.514 hektar, harusnya Kabupaten Indramayu menjadi raja perikanan budidaya di Jawa Barat. Namun banyaknya saluran tambak yang rusak ditengarai menjadi salah satu faktor belum optimalnya produksi perikanan budidaya. Tidak tanggung-tanggung, kerusakan saluran tambak panjangnya mencapai 288 kilometer. Ini sebanding jarak dari Indramayu ke Jakarta.

         

          Namun pemerintah daerah tidak tinggal diam. Di bawah kepemimpinan Bupati Indramayu Hj. Anna Shopanah, perbaikan infrastruktur untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Indramayu terus dilakukan. Seperti yang terlihat hari ini. Mengatasi rusaknya saluran tambak di Kabupaten Indramayu, Bupati Hj. Anna Sophanah menyerahkan ekskavator /bechoe kepada Kelompok Pengelola Saluran Perikanan (Poklina) Sarapati Jaya Desa Karanganyar Kecamatan Pasekan yang digunakan untuk melakukan normalisasi saluran, Selasa (20/12/2016).

 

          Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah seperti yang dirilis Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu menjelaskan, ekskavator itu merupakan bantuan dari Direktorat Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Alat itu dapat digunakan secara bersama-sama dengan cara bergiliran dan dimanfaatkan untuk para pembudidaya perikanan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

 

          "Alat ini bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Mari kita pelihara dengan sebaik-baiknya. Mudah-mudahan dapat bermanfaat untuk kita semua. Silahkan digunakan secara bersama-sama dan bergiliran untuk normalisasi saluran pertambakan. Harapannya jika sudah dinormalisasi maka pendapatan dan potensi pertambakan bisa meningkat. Kita berharap ini berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakatnya," tegas Anna.

 

          Sementara itu Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, AR. Hakim menjelaskan, dari total panjang pertambakan di Indramayu yang mencapai 468,6 kilometer, sebanyak 180,6 kilometer telah diperbaiki dan layak digunakan sedangkan sepanjang 288 kilometer dalam keadaan rusak atau tidak layak digunakan.

 

          Saat ini terdapat kelompok perikanan dan kelautan yang mencapai 966 kelompok yang terdiri dari KUB, Pokdakan, Poklaksar, Poklina, dan kelompok garam. Sementara itu permasalahan perikanan budidaya di Kabupaten Indramayu yang masih muncul saat ini adalah penyakit white spot dan WFD (White Feces Disease) dan juga pedangkalan serta rusaknya saluran pertambakan.

 

          Sedangkan Ketua Poklina Sarapati Jaya, Pales, mengungkapkan, ucapan syukur atas bantuan yang telah digulirkan tersebut. Bersama dengan kelompok lainnya akan segera mengoperasikan alat tersebut dan memanfaatkannya sebaik mungkin. DENI SANJAYA / Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu



Virus-free. www.avast.com

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu