Langsung ke konten utama

951 Pejabat Isi SOTK Baru


          Konsekuensi dari lahirnya Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah Kabupaten Indramayu mengharuskan adanya perubahan struktur organisasi tata kerja (SOTK) dilingkungan Pemkab Indramayu. Untuk mengisi struktur organisasi tersebut, Bupati Indramayu mengukuhkan 951 pejabat dilingkungan Pemkab Indramayu, Jum'at, (30/12/2016) di Pendopo Indramayu.

          Dari 951 pejabat tersebut terdiri dari jabatan pimpinan tinggi pratama (setara eselon II) sebanyak 35 orang, jabatan administrator (setara eselon III) sebanyak 203 orang, dan jabatan pengawas (setara eselon IV) sebanyak 713 orang.

          Beberapa nama mencuat dan cukup menjadi perhatian public adalah untuk pejabat eselon II diantaranya adalah Wawang Irawan yang semula menjabat Kepala Bappeda kini mejabat Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan, Omarsyah yang semula kepala Dinas Bina Marga kini menjabat Kepala Dinas Koperasi Perindustrian UKM dan Perdagangan.  H. Munjaki yang semula Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan kini menjabat Kepala Sat Pol PP, sementara Kasat Pol PP sebelumnya Dody Dwi Endrayadi kembali menjadi Staf Ahli Bupati.

          Sementara itu untuk jabatan eselon III juga banyak mengalami pergeseran, diantaranya  Dedi Darpadi yang semula Camat Jatibarang kini menjadi Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Opik Hidayat yang semula Kabid Hubungan Darat pada Dishubkominfo kini menjadi Camat Juntinyuat. Drs. Wawan yang semula Kabag Humas dan Protokol Setda Indramayu kini menjabat Sekretaris pada Dinas Komunikasi dan Informatika.

          Pergeseran juga banyak terjadi di eselon IV diantaranya Ir. Tarkim yang semula Kasi leger jalan dan perijinan pada Dinas Bina Marga kini menjadi Kasi drainase dan air limbah pada Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan.  Atang Suwandi yang semula Kasi Trantib pada Kecamatan Pasekan kini menjadi Kasubbag Rumah Tangga pada Bagian Umum Setda Indramayu.

          Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan, alih tugas dalam organisasi pemerintahan merupakan hal yang sangat wajar dan menjadi keharusan karena menyesusaikan dengan perubahan regulasi yang ada.

          "Jadikan momentum alih tugas ini untuk meningkatkan komitmen kita untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat Indramayu bisa lebih baik lagi. Sehingga pelaksaanaan good governance dan clean governance di Indramayu bisa kita wujudkan," tegas bupati.  DENI SANJAYA / Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu