Langsung ke konten utama

1000 Orang Bersihkan Desa Eretan Wetan


          Sebanyak 1000 orang yang berasal dari unsur masyarakat, TNI, Polri, PNS, dan pelaku usaha di wilayah Kabupaten Indramayu melakukan aksi bersih-bersih saluran dan permukiman di Desa Eretan Wetan Kecamatan Kandanghaur yang selama ini langganan bencana banjir rob, Rabu (28/12/2016).

          Kegiatan tersebut diawali dengan apel bersama yang dipimpin oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah yang juga dihadiri oleh Dandim 0616, Kapolres, serta unsur lainnya.

          Kepala Harian BPBD Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana menjelaskan, kegiatan bersih-bersih saluran dan pemukiman tersebut karena selama ini Desa Eretan Wetan menjadi langganan banjir rob. Di tempat itu banyak saluran air yang tertutup rapat oleh sampah sehingga ketika rob datang air sangat lama surutnya karena terhalang oleh sampah.

          Edi menambahkan, kegiatan ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Ibu dan juga sebagai upaya pengurangan resiko bencana. Kegiatan bersih-bersih saluran dan pemukiman ini untuk menumbuhkan jiwa kegotong-royongan dan kepedulian semua pihak terhadap kebersihan lingkungan sebagai sumber kehidupan yang harus dijaga.

          Sementara itu Bupati Indramayu, Hj. Anna Sophanah, mengatakan, kegiatan kebersihan sualuran ini harus terus dilanjutkan dan bisa merubah budaya atau kebiasaan masyarakat setempat. Pasalnya sampai dengan saat ini masih banyak perilaku masyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungan dan mengabaikan kebersihan.

          "Kita harus belajar dari pengalaman setiap kali bencana datang, rob yang datang ini ternyata sulit surut karena saluran banyak terhalang oleh sampah. Untuk itu dengan gerakan kebersihan ini harus bisa merubah perilaku masyarakat dan tidak mengulangi kebiasaan yang kurang baik," tegas Anna.

          Pada kesempatan itu, Bupati Indramayu bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah melakukan pemasangan tempat sampah dan memonitor pelaksanaan kebersihan tersebut.  DENI SANJAYA / Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu

         

 


Virus-free. www.avast.com

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu