Langsung ke konten utama

HUT PDAM Tirta Darma Ayu


HUT PDAM Tirta Darma Ayu

Jangan Lagi Ada Kebocoran Air dan Anggaran

 

          Diusia ke-28, PDAM Tirta Darma Ayu Indramayu terus dituntut untuk meningkatkan profesioniltas kinerja. Salah satu yang harus diperhatikan adalah tidak adanya kebocoran air dan juga anggaran. Hal tersebut ditegaskan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah ketika memberikan sambutan di acara puncak HUT PDAM Tirta Darma Ayu ke-28 yang berlangsung di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Lobener dan IPA Sliyeg, Kamis (17/11/2016).

 

          Menurut Anna, saat ini kepercayaan terhadap pengelolaan PDAM Tirta Darma Ayu Indramayu semakin baik. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya pelanggan yang telah mencapai angka 100.000 pelanggan di seluruh wilayah Kabupaten Indramayu. Selain itu, kepercayaan juga ditunjukan oleh berbagai lembaga luar seperti Kementrian PU dan lembaga donor dari luar negeri yang terus memberikan bantuan untuk PDAM Tirta Darma Ayu.

 

          "PDAM Tirta Darma Ayu harus semakin berkembang serta semakin mengokohkan diri sebagai perusahaan daerah yang mandiri dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Kesalahan bertindak dalam mengelola PDAM maka fatal akibatnya." Tegas Anna.

 

          Untuk menuju PDAM yang lebih professional, maka diperlukan sebuah komitmen yang kuat. Semua yang ada di PDAM Tirta Darma Ayu harus berusaha dengan sungguh-sungguh hingga mampu menterjemahkan arti sebuah kedewasaan. Tugas untuk menjadikan PDAM ini besar, maka tidak cukup dipikul oleh Dirut bersama-sama jajaran direksi tetapi juha harus dipikul bersama-sama seluruh keluarga besar PDAM.

 

          "Semua mempunyai tugas yang sama, mungkin hanya beban tanggung jawa yang berbeda. Saya mengajak kepada seluruh keluarga besar PDAM, mari kita berupaya untuk mewujudkan PDAM sehat, maju, dan mandiri," katanya.

 

          Sementara itu Dirut PDAM Tirta Darma Ayu, Tatang Sutardi menjelaskan, selama 28 tahun sampai dengan tahun 2016 ini PDAM telah mampu membangun IPA dengan kapasitas 1.190 liter/detik dari 14 IPA.

 

          Pada kesempatan itu, diserahkan penghargaan kepada para karyawan PDAM yang telah mengabdikan diri selama puluhan tahun dan yang berprestasi. Serta diserahkan pula bantuan kepada anak yatim piatu dan lansia dan bantuan kaki palsu kepada para penyandang disabilitas. DENI SANJAYA / Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu

 

         



Virus-free. www.avast.com

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu