Langsung ke konten utama

Anna Sophanah Raih Lencana Jasa Pratama


Kesungguhan Kembangkan PMI

Anna Sophanah Raih Lencana Jasa Pratama

 

          Atas kepedulian terhadap pengembangan organisasi Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Indramayu, Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah dianugrahi Lencana Jasa Pratama dari Pengurus PMI Daerah Jawa Barat, Kamis (03/11/2016).


          Ketua Pengurus PMI Dareah Jawa Barat, Irjen Pol (Purn) Adang Rochjana menjelaskan, kiprah Bupati Indramayu dalam pengembangan PMI cukup bagus hal ini bisa dilihat dari pola pengembangan dan pembinaan terhadap jalannya organisasi tersebut.


          "Karena kiprahnya tersebut, saat ini PMI Cabang Indramayu menjadi salah satu cabang di Provinsi Jawa Barat yang cukup bagus kinerjanya dan sangat aktif baik dari pengurus, karyawan, relawan, PMR, hingga aksi social di tengah-tengah masyarakatnya," tegas mantan Kapolda Gorontalo ini.


          Sementara itu Ketua PMI Cabang Indramayu, Suwito Handoyo mengungkapkan, untuk pengembangan organisasi PMI, Bupati Indramayu melalui Pemkab Indramayu telah mengeluarkan dana abadi senilai 1 miliar untuk biaya operasional PMI. Dana tersebut sampai dengan sekarang masih tersimpan di bank dan hanya jasanya saja yang dipergunakan untuk operasional PMI.


Selain itu juga, beberapa tahun lalu telah dihibahkan seperangkat alat untuk kegiatan Unit Transfusi Darah. Kemudian juga adanya hibah kendaraan untuk operasional donor darah, pick up, serta ambulance gratis bagi masyarakat yang membutuhkan.


          Kemudian juga dalam setiap pelaksanaan Bulan Dana PMI, Bupati Indramayu selalu memfasilitasi untuk memberikan rekomendasi sehingga pelaksanaan bulan dana bisa berhasil dan pencapaiannya sesuai dengan target yang telah ditentukan.


          "Bupati Indramayu rajin memfasilitasi kegiatan donor darah diberbagai daerah yang ada di Kabupaten Indramayu. Alhamdulilah ketika ada KLB ataupun daerah lain krisis darah, untuk Indramayu tetap aman," kata Suwito.


          Sementara itu, Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menjelaskan, keberadaan PMI sebagai organisasi kemanusiaan harus benar-benar dirasakan manfaatnya dan bisa bersinergi dengan lembaga lainnya seperti BPBD, SAR, dan lainnya.


          Dalam waktu dekat ini pihaknya akan segera membuka bank darah di RSUD MA. Sentot Patrol. Hal ini untuk mempermudah akses masyarakat dalam membutuhkan darah sehingga tidak harus datang ke PMI yang ada di kota.


          "Selama ini jika masyarakat butuh darah maka mereka harus datang ke kantor markas PMI, nantinya bisa ditangani juga di RSUD MA Sentot Patrol karena segera dibuka bank darah," tegas Anna. DENI SANJAYA / Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu


Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu