Langsung ke konten utama

Anna Sophanah Lantik 614 Kepsek TK, SD, dan SMP


Anna Sophanah Lantik 614 Kepsek TK, SD, dan SMP

          Sebanyak 614 kepala sekolah tingkat TK, SD, dan SMP dilingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu dilantik dan diambil sumpahnya oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah, Kamis (10/11/2016) di Pendopo Indramayu.


          Palantikan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Bupati Indramayu Nomor : 824.4/Kep.306-BKD/2016 tanggal 09 Nopember 2016 tentang Pengangkatan dan Alih Tugas Jabatan Kepala TK, SD, dan SMP Negeri di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu.


          Dari 614 orang tersebut, terdiri dari promosi guru TK menjadi kepala sekolah TK sebanyak 3 orang, promosi dari guru SD negeri menjadi kepala SD negeri sebanyak 93 orang. Kemudian alih tugas / jabatan kepala SD negeri sebanyak 476 orang, promosi guru SMP menjadi kepala SMP negeri sebanyak 8 orang, dan alih tugas / jabatan kepala SMP negeri sebanyak 34 orang.


          Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah dihadapan kepala sekolah yang baru saja dilantik mengatakan, para kepala sekolah harus terus menjadi suri tauladan bagi peserta didik dan juga masyarakat sekitarnya.


          Pengangkatan dan alih tugas ini disamping sebagai upaya penyegaran, peningkatan kinerja, dan pengembangan karier PNS fungsional dilingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu juga dilandasi oleh kebutuhan akan penempatan pejabat pada formasi jabatan yang belum terisi baik karena factor meninggal dunia, pensiun, maupun karena lainnya.


          Pada kesempatan itu, diserahkan SK secara simbolis kepada Sunaeni Wertisari, S.Pd.untuk kepala TK, Hj. Tasrikhah, S.Pd.SD untuk kepala SD, dan H. Narkiyah, M.Pd untuk kepala sekolah SMP. DENI SANJAYA / Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu


Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu