Langsung ke konten utama

Peringatan Sumpah Pemuda


Peringatan Sumpah Pemuda ke-88

Momentum Kebangkitan Pemuda Dengan Teknologi

 

          Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-88 tingkat Kabupaten Indramayu merupakan momentum untuk kebangkitan para pemuda dengan memanfaatkan aplikasi teknologi.

          Hal tersebut ditegaskan Wakil Bupati Indramayu H. Supendi ketika menjadi Inspektur Upacara yang membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi, yang berlangsung di Alun-Alun Indramayu, Jum'at (28/10/2016).

          Menurut Supendi, industri  kreatif  hari  ini menyumbang tidak kurang dari 7 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Sebuah kontribusi yang tidak bisa dianggap kecil ditengah pelambatan ekonomi dunia. Sebagian besar pelaku industry kreatif tersebut adalah para pemuda dengan usia produktif dengan pemanfaatan teknologi digital.

          Apalagi belakangan ini muncul  ratusan  CEO-CEO muda  Indonesia  di  bidang  Teknologi  Informasi  yang  dipercaya  oleh  perusahaan multinasional.  Pada tahun  2015 yang lalu dilaporkan  terdapat  62 start  up Indonesia  yang kebanjiran  dana  investasi  hingga  puluhan  triliun  rupiah. 

Berdasarkan data dari Kementrian Perdagangan RI, omzet  belanja  online (e-commerce) Indonesia sendiri pada Tahun 2015 dilaporkan telah mencapai Rp. 200 triliun lebih. Jika tren ini bisa dikelola dengan baik, maka perekonomian  Indonesia  akan  maju  pesat. 

"Tentu,  dengan  catatan  bahwa  dari lalu lintas dan mata rantai bisnis online tersebut, para pemuda Indonesia harus berada pada posisi sebagai produsen bukan sekedar sebagai konsumen," tegas Supendi.

          Dengan Peringatan Sumpah Pemuda ini, lanjut Supendi, merupakan momentum kebangkitan  anak  muda  Indonesia.  Dengan  kemajuan teknologi, pemuda-pemuda Indonesia dari Sabang sampai Merauke terus bergerak memberikan  sumbangsih  pemikiran  dan  gagasannya  untuk  kesejahteraan  dan kebesaran Bangsa Indonesia, terutama di mata dunia.

          "Mari  kita  buktikan  dalam  sejarah  Indonesia,  untuk  kesekian  kalinya  pemuda Indonesia menjadi motor utama penentu perubahan Indonesia. Bonus demografi menjadi  kesempatan  kita  satu-satunya  untuk  memastikan  percepatan pembangunan  ekonomi  Indonesia  menjadi  negara  maju  sejajar  dengan  Negara-negara besar lainnya. Di depan mata kita ada MEA dan Perdagangan bebas Asia dan  dunia.  Saatnya  pemuda  Indonesia  membangun  visi  yang  besar  menatap dunia," katanya.

          Pada kesempatan itu juga ditandatangani rencana desain Monumen Pemuda Tanah Air Indramayu oleh Wakil Bupati Indramayu. Diserahkan pula SK Pensiun bagi PNS dilingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu periode bulan November 2016, dan diakhiri dengan Launching Gerakan Literasi Madrasah tahun 2016. DENI SANJAYA / Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu

 

 


Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu