Langsung ke konten utama

Bupati Resemikan 11 Proyek Pembangunan


Bupati Resemikan 11 Proyek Pembangunan

***Ajak Masyarakat Ikut Menjaga Hasil Pembangunan


Bupati Indramayu, Hj. Anna Sophanah meresmikan sebelas proyek pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu yang sudah diselesaikan pada tahun 2016. Pada Peresmian yang berlangsung di Kawasan terpadu wisata dan olah raga air Pantai Balongan Indah, Kecamatan Balongan tersebut Hj. Anna mengajak seluruh warga masyarakat untuk menjaga dan memelihara hasil pembangunan yang sudah diresmikan.

"Saya mengajak warga masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan memelihara apa yang sudah ada. Mari kita manfaatkan dan pergunakan sarana dan prasarana ini sesuai peruntukannya" ungkapnya.

Dengan didampingi Forkopimda, Ketua DPRD, Ketua Pengadilan Negeri dan Ketua Pengadilan Agama, serta seluruh kepala SKPD di lingkungan Pemkab Indramayu, Hj. Anna menandatangani prasasti peresmian kesebelas proyek pembangunan tersebut.

Hj. Anna menghimbau kepada semua pihak agar memanfaatkan secara maksimal sarana dan prasarana yang sudah dibangun dan diresmikan tersebut semata-mata untuk kepentingan masyarakat.

"Semua yang telah dibangun dan diresmikan, hendaknya dapat dimanfaatkan secara maksimal semata-mata untuk kepentingan masyarakat, karena apa yang kita bangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat" ujarnya.

Kepala Bagian Pengendalian Program Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Indramayu, Suryono menjelaskan peresmian ini dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait pelaksanaan pembangunan fisik perkantoran dan infrastruktur yang dilaksanakan pemerintah Kabupaten Indramayu dan pembangunannya sudah selesai.

"Peresmian proyek-proyek ini, juga termasuk dalam rangkaian Hari Jadi Ke-489 Kabupaten Indramayu dan Festival Tjimanoek 2016" ujarnya

Suryono merinci sebelas proyek pembangunan yang diresmikan diantaranya jembatan Prawira Darung wilayah Balongan, Gedung instalasi Bedah Sentral RSUD Kabupaten Indramayu, Kawasan terpadu wisata dan olah raga air Pantai Balongan, Kawasan terpadu wisata dan olahraga air pantai Tirtamaya, Klinik ibu dan anak putra remaja Pemerintah Kabupaten Indramayu.

Proyek lainnya, imbuh Suryono, jembatan irigasi Kecamatan Indramayu, ruang perawatan kelas III RSUD Pantura M.A. Sentot Patrol, Bank darah RSUD Pantura M.A. Sentot Patrol, laundry dan CSSD RSUD Pantura M.A. Sentot Patrol, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tegalagung Kecamatan Karangampel, dan Instalasi Pengolahan Air (IPA) PDAM Tirta Dharma Ayu Sliyeg. (IBIN/Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu)

 


Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu