Langsung ke konten utama

Anna Sophanah Raih Kawastara Pawitra dari Kemendikbud

            Bertepatan dengan rangkaian peringatan Hari Jadi ke-489 Kabupaten Indramayu, ada kado manis untuk masyarakat Indramayu. Ya. Kado manis itu adalah diterimanya penghargaan Kawastara Pawitra dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof. Dr. Muhdajir Effendy, kepada Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah akhir pekan kemarin.

            Kawastara Pawitra merupakan penghargaan yang diberikan dari Kemendikbud kepada pemerintah daerah yang dianggap peduli terhadap program pelatihan kepala sekolah. Anugerah ini diberikan kepada kepala daerah yang dinilai memiliki komitmen tinggi terhadap penyelenggaraan Program Penyiapan Calon Kepala Sekolah (PPCKS) yang anggarannya baik berasal dari APBD maupun dana masyarakat," kata Mendikbud Muhdajir Effendy.

            Mendikbud menambahkan, PPCKS adalah program pemerintah di bawah Kemendikbud yang diimplementasikan secara standar di seluruh Indonesia. Program tersebut bertujuan memperbaiki manajemen sekolah dan sustainability-nya, sehingga kepala sekolah memiliki standar kompetensi manajerial.

            Tahun ini sudah sekitar 700 kali PPCKS diimplementasikan pada 334 atau sekitar 65 % kabupaten/kota. Pemerintah melalui Permendiknas No. 6 Tahun 2009 yang diperbarui dengan Permendikbud No 39 tahun 2012 dan diperbarui lagi dengan Permendikbud No 17 tahun 2015 tentang Struktur dan Tata Kerja LPPKS. Permendiknas tersebut mengamanahkan kepada LPPKS untuk melaksanakan penyiapan, pengembangan dan pemberdayaan kepala sekolah.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu, Drs. Wawan menjelaskan, penghargaan Kawastara Pawitra yang diterima Bupati Anna ini sebagai bukti konkret bahwa Bupati Hj. Anna mempunyai komitmen dan andil besar terhadap kemajuan dunia pendidikan di Indramayu. Melalui kebijakan bupati, Kabupaten Indramayu telah mampu menjabarkan kebijakan pemerintah pusat di bidang pendidikan.

"Karena padatnya rangkaian peringatan hari jadi Indramayu, Bupati tidak bisa secara langsung menerima penghargaan tersebut sehingga diwakilkan oleh Kepala Dinas Pendidikan. Penghargaan serupa pernah diraih Bupati Indramayu pada tahun 2014 silam dengan nama LPPKS Award. Namun pada tahun 2016 ini berubah nama menjadi Kawastara Pawitra," tegas Wawan.

Dicontohkan Wawan, Pemkab Indramayu  telah melaksanakan seleksi calon kepala sekolah secara mandiri Sehingga kepala sekolah juga memiliki kemampuan yang lebih di bidangnya. "Untuk menjadi seorang kepala sekolah seperti yang diharapkan. Ada  5 syarat kompetensi yang harus dipenuhi. Pertama kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan kompetensi sosial," katanya.

Lima komptensi ini, ujar Wawan, menjadi modal bagi kepala sekolah dalam memimpin dan mengelola sebuah sekolah. Dalam melakukan perekrutan kepala sekolah, tegasnya, tak lagi ada campur tangan dari dinas, akan tetapi melalui lembaga independen yaitu LPPKS. Hal itu, kata dia, sebenarnya sudah dilakukan oleh mantan Bupati Yance yang mengeluarkan Perda No 26 tahun 2002 tentang Periodeisasi Jabatan Kepala Sekolah.

"Yang jelas Pemkab Indramayu, sudah lebih awal menerapkan aturan tersebut, sebelum Permendiknas No 28 tahun 2010, "kata Wawan.  DENI SANJAYA / Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu

 

 

 

 


Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu