Langsung ke konten utama

Wujudkan Mimpi Sungai Prajagumiwang Bersih

            Impian dan harapan masyarakat Kabupaten Indramayu untuk menciptakan Sungai Prajagumiwang bersih dan indah segera terwujud. Pasalnya semua pihak memiliki komitmen agar sungai yang menjadi andalan para nelayan tersebut menjadi bersih dan  bisa memiliki dampak positif bagi lingkungan sekitarnya.

            Kamis pagi (15/09/2016) sekitar seribu orang yang berasal dari PNS, TNI, Polri, pelajar, BUMN/BUMD, Kompepar, dan masyarakat melakukan gerakan pembersihan Sungai Prajagumiwang yang bertujuan untuk menciptakan fungsi sungai sebagaimana mestinya.

            Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu, Ahmad Bahtiar menjelaskan, gerakan pembersihan sungai ini sudah dilaksanakan ketiga kalinya. Namun demikian kebersihannya masih sangat kurang bahkan tumpukan sampah masih bisa dilihat dengan kasat mata.

            Dengan banyaknya semua unsur yang terlibat ini diharapkan bisa membuka pandangan semua pihak untuk sama-sama menjaga keberadaan sungai. Selama ini sampah yang mengotori Sungai Prajagumiwang bukan hanya sampah rumah tangga, namun juga sampah industry yang berasal dari limbah produksi atau pembuatan kapal nelayan.

            "Beberapa waktu lalu memang sudah dilakukan pembersihan terhadap bangunan-bangunan yang berada disisi sungai. Kali ini adalah kelanjutan pembersihannya, masih ada sampah dan lainnya yang mengotori sungai," tegas Sekda.

            Kepala Harian BPBD Indramayu, Edi Kusdiana  didampingi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu, Aep Surahman mengatakan, pembersihan ini dimulai dari perbatasan Sungai Prajagumiwang dan Sungai Cimanuk di Blok Anjun Desa Pabean Udik hingga ke muara sungai di Karangsong.

            "Yang kami bersihkan selain sampah, juga eceng gondok, kerobong wc diatas sungai dan lainnya. Alhamdulilah ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak termasuk masyarakat sekitar sungai, kami berharap Sungai Prajgumiwang bisa bersih seterusnya," tegas Edi.

            Kegiatan pembersihan sungai ini merupakan rangkaian awal dari peringatan Hari Jadi Kabupaten Indramayu ke-489 tahun 2016 ini. DENI SANJAYA / Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka...

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar           Pemerintah Kabupaten Indramayu terus melakukan upaya untuk mengenalkan warisan dan budaya   leluhur berupa batik kepada masyarakatnya dan juga dunia luar. Salah satu upaya mengenalkan batik Indramayu adalah dengan mengeluarkan kebijakan penggunaan batik khas Indramayu bagi para PNS dilingkungan Pemkab Indramayu.           Berdasarkan Peraturan Bupati Indramayu Nomor 27 tahun 2016 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu, setiap hari Kamis harus mengenakan pakaian batik khas Indramayu dengan motif Bokong Semar.           Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menjelaskan, Motif Bokong Semar merupakan salah satu motif yang telah mendapatkan hak paten dengan nomor hak cipta 023972. Motif ini biasanya berwarna dasar hitam dan ragamnya berhias warna warni atau hanya putih. Motif ini terinspirasi oleh tokoh pewayangan Semar yang memakai sarung atau kain berwarna hit...

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu...