Langsung ke konten utama

Do’a Bersama dan Santunan Yatim Piatu Awali Festival Cimanuk 2016


          Festival Cimanuk 2016 segera dimulai, hal ini ditandai dengan do'a bersama dan pemberian santunan kepada 489 anak yatim/piatu di Kabupaten Indramayu yang berlangsung di Pendopo Indramayu, Senin (19/09/2016).

          Ketua Panitia HUT ke-489 Kabupaten Indramayu, H. Sugiyanto menjelaskan, dengan diawali dengan do'a bersama ini diharapkan seluruh rangkaian acara Festival Cimanuk 2016 bisa berjalan lancar dan tidak ada halangan yang berarti sehingga kemeriahan hari jadi Indramayu ini bisa dirasakan bersama oleh masyarakat Indramayu.

          "Dengan mengharap ridho dari Allah SWT kita berharap Festival Cimanuk 2016 berjalan lancer. Banyak sekali kegiatan yang sudah disiapkan yang semuanya dipersembahkan kepada masyarakat Indramayu. Kita berharap tahun ini bisa berjalan dengan meriah bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya," tegas Sugiyanto.

          Sementara itu, salah seorang anak yatim piatu Putri Hermalia dari Yayasan Ulumul Qur'an Desa Kenanga Kecamatan Sindang merasa bersyukur karena mendapatkan santunan dan juga bisa berdo'a bersama untuk Kabupaten Indramayu.

          Kegiatan do'a bersama tersebut selain dihadiri oleh 489 anak yatim/piatu juga dihadiri oleh para kepala SKPD dan undangan lainnya. DENI SANJAYA / Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu

         

 


Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu