Langsung ke konten utama

Anna Sophanah Ambil Sumpah PNS



          Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengambil sumpah 39 CPNS menjadi PNS penuh yang bersamaan dengan Apel Kesadaran Nasional Bulan September 2016 di Alun-Alun Indramayu. Senin (19/09/2016).

          Sebanyak 39 PNS tersebut berasal dari masing-masing SKPD yang terdiri dari golongan III/b sebanyak 5 orang, III/a sebanyak 26 orang, dan II/c sebanyak 8 orang. Mereka berasal hasil tes CPNS tahun 2014 dan telah mengikuti pra jabatan 2016 dengan format baru pada bulan April – Mei 2016 yang lalu.

          Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menjelaskan, dengan kehadiran 39 PNS hasil seleksi dari jalur umum diharapkan bisa meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat Indramayu karena mereka berasal dari berbagai disiplin ilmu. Sehingga bisa terus mengembangkan kemampuan yang saat ini tengah dimiliki.

          "Saat ini kita menyaksikan pengambilan sumpah PNS baru namun pada saat bersamaan juga ada PNS yang memasuki masa pensiun. Ini adalah siklus kehidupan dan juga pemerintahan yang harus terus berjalan. Disatu sisi ada yang pergi maka disisi yang lain ada yang datang," kata Anna.

          Pada saat bersamaan juga, selain mengambil sumpah bagi 39 CPNS menjadi PNS diserahkan pula SK Pensiun bagi PNS yang masuk masa pensiun periode bulan Oktober 2016 dan bantuan dana purna tugas bagi para pensiunan sebanyak 23 orang yang berasal dari berbagai SKPD.

          Diserahkan pula hadiah dan penghargaan kepada para pemenang POR Pemkab yang sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu dan juga diserahkan 4 unit kendaraan mobil bagi operasional Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Indramayu. DENI SANJAYA / Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu


Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu