Langsung ke konten utama

Mentan dan Mendag Kagumi Rice Centre Indramayu

Mentan dan Mendag Kagumi Rice Centre Indramayu

            Menteri Pertanian Arman Sulaiman dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Indramayu, Kamis (11/08/2016) di Kecamatan Losarang. Dalam kunjungan tersebut mereka sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Pemkab Indramayu dalam membuat Rice Centre yang cukup represenatif dan bisa jadi tempat pengolah beras yang sangat bersih untuk kategori beras premium.

            Menteri Pertanian menjelaskan, untuk kesekian kalinya melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Indramayu hal ini karena kualitas pertanian dari Indramayu bisa diandalkan untuk menopang stok pangan nasional. Hal ini berbeda dengan daerah lain yang setiap tahunnya terus mengalami penurunan. Bahkan Amran menargetkan produksi padi dari Indramayu bisa mencapai 1,5 juta ton, apabila target produksi ini bisa dicapai maka bantuan lainnya bisa terus mengalir ke Indramayu.

            Selain mampu memproduksi padi yang cukup besar, Pemkab Indramayu juga memiliki komitmen untuk menciptakan stok pangan yakni dengan membangun Rice Centre yang sudah beroperasi dan siap untuk mengolah beras menjadi beras kualitas premium yang banyak dicari oleh masyarakat.

            "Rice Centre yang dibangun oleh Pemkab Indramayu merupakan langkah maju dan penuh trobosan untuk bisa menciptakan ketahanan pangan bagi masyarakat. Rice Centre ini harus melakukan kerjasama dengan Bulog untuk melakukan penyerapan gabah petani," kata Amran.

            Sementara itu Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, untuk mendukung ketahanan pangan nasional yang meibatkan petani tersebut kementriannya bekerjasama dengan Bulog kembali menerapkan system resi gudang (RSG) bagi para petani. Dengan SRG ini diharapkan kesejahteraan petani bisa terjamin karena mereka mendapatkan kepastian harga jual gabahnya.

            Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menjelaskan, Kabupaten Indramayu yang dipimpinnya terus bekerja keras untuk mewujudkan target produksi padi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Namun demikan bukan sekedar target produksi yang dikejar, lebih dari itu diharapkan peningkatan produksi padi harus berbanding lurus dengan kesejahteraan petani di Indramayu.

            Dalam kunjungan kerja tersebut selain Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan juga hadir wakil ketua komisi IV DPR RI Herman Khaeron, anggota komisi V DPR RI Daniel Mutaqqien Syafiuddin, Kepala Bulog Jawa Barat, dan sejumlah pejabat lainnya. Selain melakukan kunjungan kerja di Losarang, rombongan juga melakukan peninjauan harga di Pasar Baru Indramayu. DENI SANJAYA / Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu