Langsung ke konten utama

Pendopo Indramayu dipenuhi Anak Sholeh

Ratusan anak sholeh di Kabupaten Indramayu berkumpul memenuhi Pendopo Indramayu. Mereka berkumpul untuk berlomba menjadi 'Anak Sholeh'. Antusias anak-anak tersebut  sangat tinggi dalam mengikuti lomba anak soleh yang digelar oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Indramayu, Rabu (30/09/2015) di Pendopo Raden Aria Wiralodra.

Ketua DWP Kabupaten Indramayu Ny. Euis Gahrika Bahtiar mengungkapkan, lomba tersebut digelar sebagai rangkaian dari peringatan hari jadi ke-488 Kabupaten Indramayu di tahun 2015 ini. Lomba tersebut diperuntukan bagi anak yang berada di tingkatan TK, SD, dan SMP.

Pada lomba tersebut, anak-anak diuji kemampuannya dalam membaca Al-Qur'an dan hapalan doa-doa yang biasa mereka ucapkan setiap hari. Untuk masing-masing tingkatan bacaan Al-Qur'an dan hapalan doa yang dilombakan berbeda-beda.

"Kita menginginkan kemampuan anak-anak kita bisa terlihat dari hasil perlombaan ini, dari hasil lomba itu anak-anak bisa terlihat secara langsung oleh kita mereka sudah mampu dan lihai dalam membaca kitab umat islam itu, untuk doa-doa harian mereka juga sudah mampu menghapal karena mereka rata-rata sudah mempelajarinya di sekolah-sekolah," kata Euis.

Euis menambahkan,  lomba anak soleh ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan hari jadi yang mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Selain utusan dari berbagai SKPD, lomba ini juga mendapatkan apresiasi dari berbagai kecamatan.

Berdasarkan hasil penilaian dewan juri maka ditetapkan sebagai pemenang untuk kategori SD putra peringkat 1 diraih oleh Jembar Budi  utusan Kecamatan Bangodua, peringkat 2 diraih oleh Kadi Isfan Darusalam utusan Kecamatan Haurgeulis, dan peringkat 3 diraih oleh Muh Umar  utusan Kecamatan Karangampel.

Sedangkan untuk kategori SD  putri peringkat 1 diraih oleh Hidayatus Sa'diyah  utusan Kecamatan Indramayu, peringkat 2 diraih oleh Siffa Ainun utusan Kecamatan Jatibarang, dan peringkat 3 diraih oleh Shofiatun Nisa utusan PDAM.

Untuk kategori SMP putra, peringkat 1 diraih oleh Salman Sadid  utusan Kecamatan Haurgeulis, peringkat 2 diraih oleh M Sidqi utusan Kecamatan Indramayu dan peringkat 3 diraih oleh Alwi Abdul Aziz utusan Kecamatan Jatibarang.

Untuk kategori SMP putri, peringkat 1 diraih oleh Zulfaa Qaulan utusan Kecamatan Sindang, peringkat 2 diraih oleh Eliyah utusan dari Kecamatan Pasekan, dan peringkat 3 diraih oleh Ummu Hikmah  utusan Kecamatan Haurgeulis. DENI SANJAYA / Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu