Langsung ke konten utama

BAPOR KORPRI Indramayu Terbentuk


            Badan Pembina Olahraga Korps Pegawai Republik Indonesia (BAPOR KORPRI) Kabupaten Indramayu periode 2015 – 2019 resmi terbentuk dan telah dikukuhkan oleh Pengurus Badan Pembina Olahraga KORPRI Provinsi Jawa Barat, Selasa (22/09/2015) di Ruang Ki Tinggil Setda Indramayu.

            Pembentukan Bapor Korpri ini guna mendukung pelaksanaan tugas  pembinaan dan pengembangan olahraga bagi Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu.

Ketua Bapor Korpri Provinsi Jawa Barat, Asep Sukmana usai mengukuhkan, menjelaskan, menyampaikan dukungannya atas terbentuk kepengurusan baru Bapor Korpri Kabupaten Indramayu.  Bapor Korpri Kabupaten Indramayu cukup diperhitungkan pada level Jawa Barat karena sering masuk ke posisi 10 besar.

Selama ini atlet POR Pemda dari kabupaten/kota di Jawa Barat masih didominasi oleh atlet yang itu-itu saja. Hal ini karena kurangnya pembinaan dan program kerja di masing-masing kabupaten / kota tidak maksimal.

"Dengan terbentuknya Bapor Korpri ini maka bisa meningkatkan kebugaran para PNS dalam mengabdi dan melayanai masyarakat, karena para PNS adalah abdi masyarakat dan abdi negera," katanya.

            Sementara itu, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Indramayu, H. Susanto, BAE menjelaskan, keberadaan Bapor Korpri ini diyakini bisa lebih meningkatkan kualitas hidup PNS yang tergabung dalam Korpri.

            Regenerasi terhadap atlet-atlet PNS juga harus dan bisa dilakukan melalui Bapor Korpri. Bahkan Bapor Korpri bisa membuat Por kabupaten yang pesertanya adalah dari kecamatan-kecamatan.

            Untuk susunan pengurus Bapor Korpri Kabupaten Indramayu tahun 2015 – 2019 yang baru dikukuhkan yaitu Odang Kusmayadi (ketua), Zakaria Joko Hartawan (wakil ketua), Euis Supartini (sekretaris), Iing Kuswara (wakil sekretaris), dan Rostati Kasman (bendahara).

            Sedangkan untuk bidang organisasi dan hubungan antar lembaga diisi oleh Sugino (ketua), Ahmad Syadali (wakil ketua), Mukhayat, dr Kurniawan (anggota). Bidang pembinaan prestasi olahraga diisi oleh Ali Hasan (ketua), Daryan (wakil ketua), Triwaluyo, Waryana, dan Sukatna (anggota).

            Sementara untuk coordinator cabang olahraga yang dikukuhkan yaitu Omarsyah (ketua), Opik Hidayat (sepakbola dan futsal), Karsono (bola voli), Suryono (tenis meja), Wita Suwita (tenis lapang), Teguh Budiarso (bola basket), Akhmad Budiharto (gerak jalan dan senam SKJ), Ruhiyat Somantri (olahraga tradisional), Dadang Oce Iskandar ( biliar), dan Wibowo Kresnanto (catur). DENI SANJAYA / Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu


Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu