Langsung ke konten utama

11 Insan Perhubungan Raih Penghargaan


            Bertepatan dengan Hari Perhubungan Nasional ke – 70 tahun 2015, Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menyerahkan penghargaan kepada para insan perhubungan yang telah memiliki dedikasi dan prestasi di lingkungan kerjanya masing-masing. Penyerahan penghargaan dilakukan di Alun-alun Indramayu, Kamis (17/09/2015) bertepatan dengan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih pada apel Kesadaran Nasional.

            Seperti yang dirilis Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu, ke-11 peraih penghargaan tersebut yakni Dasmin SH (Kepala Terminal Jatibarang) peraih tertinggi pemungutan retribusi terminal, Dedi Supriyanto (Koordinator Parkir) peraih tertinggi pemungutan retribusi parkir tepi jalan umum, Priyana SH (Koordinator Parkir) peraih tertinggi pemungutan retribusi parkir pasar baru Indramayu, Ahmad (Kepala terminal Karangampel) sebagai peraih terbaik kecakapan personil, Caram (Kepala Terminal Indramayu) peraih terbaik kebersihan ketertiban dan keindahan (K3), Kasturi, peraih tertinggi pemungutan retribusi POS TPR Widasari.

            Penghargaan juga diberikan Jepri, supir angkot 04 teladan, H. Damhuri, Wastono, Supriyadi, (Pengusaha angkutan umum) wajib KIR tepat waktu, dan juga H. Mastika (Pengusaha angkutan berat) wajib KIR tepat waktu. Pada kesempatan itu juga diserahkan SK Pensiun bagi PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu periode Oktober 2015 sebanyak 11 orang.

            Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan, pada peringatan Hari Perhubungan ini sangat penting untuk ditekankan adanya konsistensi pada spectrum keselamatan (safety) dan pelayanan (hospitality). Keselamatan dalam pelayanan perhubungan merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar.

            "Penghargaan yang diberikan merupakan bentuk apresiasi kepada insan perhubungan yang telah bekerja keras dan meraih target yang telah ditentukan. Sementara masyarakat umum telah ikut berpartisipasi dalam menjalankan ketentuan yang telah atur dalam regulasi perhubungan," kata bupati.

Bupati menegaskan, menjadi abdi negara dan abdi masyarakat adalah sebuah pilihan hidup para PNS, dengan demikian tidak ada alasan untuk tidak memberikan yang terbaik sesuai tugas pokok serta fungsi masing-masing.

 

Begitupun kepada  anggota TNI/Polri, senantiasa berharap akan adanya soliditas dan sinergitas dengan aparatur pemerintah daerah dalam mewujudkan keamanan dan kenyamanan serta dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

 

Sementara itu Kepala Terminal Jatibarang, Dasmin SH seusai menerima penghargaan mengungkapkan, dengan penghargaan itu dirinya akan lebih baik lagi dalam memanaj sector perhubungan dan meningkatkan retribusi ditempatnya bekerja. DENI SANJAYA / Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu

 


Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu