Langsung ke konten utama

1000 Gadis Ngarot Semarakan Cimanuk Carnival

 

Cimanuk Carnival yang rencananya akan digelar bertepatan dengan puncak hari jadi Indramayu ke 488, 7 Oktober 2015 mendatang, bakal melibatkan 1.000 Gadis Ngarot.

 

Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu Drs. Wawan menjelaskan, kehadiran 1000 perawan ngarot ini merupakan bagian dari Cimanuk Carnival yang merupakan rangkaian hari jadi Kabupaten Indramayu tahun 2015 ini. Para perawan Ngarot ini nanti akan menempuh jalan sejauh dua kilometer dari GOR Darma Ayu hingga berakhir di lembah sungai Cimanuk / Bantaran Cimanuk.

 

"Konsep hari jadi tahun 2015 ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, hal ini karena banyaknya aspirasi dan keinginan dari masyarakat yang disampaikan kepada kami. Sedangkan Cimanuk Carnival ini akan dijadikan sebagai agenda rutin setiap tahun sehingga memiliki traadisi dan tagline yang menjadi ciri khas Kabupaten Indramayu," tegas Wawan.

 

Selain itu, teradapat 55 kegiatan yang direncanakan ikut meramaikan hari jadi Kabupaten Indramayu mulai dari bakti social, ziarah, upacara, kuliner, pameran, dan olahraga serta berbagai kegiatan lainnya.

 

Hal lain yang menjadi kegiatan favorit adalah pekan kreativitas siswa atau expo pendidikan yang digelar mulai tanggal 7 – 17 Oktober 2015 mendatang. Expo pendidikan ini selalu mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat karena menampilkan kreatifitas dari para pelajar. Bahkan pada tahun 2014 lalu, kegiatan itu dihadiri oleh Menteri Riset dan Teknlogi RI.

 

Menurut Wawan, dipilihnya Bantaran Cimanuk ini untuk mewujudkan upaya romantisme masyarakat Indramayu terhadap sungai Cimanuk. Apalagi saat ini bantaran sungai Cimanuk sudah dilakukan penataan untuk aktivitas public masyarakat sehingga bisa dijadikan sebagai pusat aktivitas. DENI SANJAYA / Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu