Pemerintah Kabupaten Indramayu bertekad untuk terus membantu masyarakat yang tingkat daya belinya rendah agar dapat memperoleh barang-barang kebutuhan pokok dengan harga dibawah pasar. Untuk itu Pemkab Indramayu menggelar Operasi Pasar Murah (OPM) yang diselenggarakan di semua kecamatan dan di Alun-Alun Indramayu, Selasa (07/07/2015).
Kepala Bagian Perekonomian Setda Indramayu, Bambang Priadi, SE, seprti dilansir Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu menjelaskan, peserta pasar murah tahun 2015 ini berjumlah 39 stand. Dan bertempat di dua lokasi yakni di Alun-Alun Kabupaten Indramayu yang dilaksanakan pada tanggal 7-9 Juli 2015 dan bertempat di 31 kecamatan se Kabupaten yang telah dilaksanakan pada tanggal 1-3Juli 2015. Pasar Murah tersebut menyediakan 23.731 paket.
Dalam pelaksanaan OPM yang digelar di Alun-Alun Indramayu tersebut, setiap 1 paket sembako dibanderol harga hanya Rp 49.500 dari harga yang seharusnya Rp 99.000 karena mendapatkan subsidi dari pemkab sebesar 50 % dengan isi beras 5 kg, gula 1 kg, minyak goreng 2 liter, dan mie instans 5 bungkus.
"Selain sembako, dalam pelaksanaan OPM tersebut juga dijual berbagai makanan dan minuman, produk fashion, pelayanan kesehatan gratis dan penampilan kreasi anak-anak sekolah, dan juga berbagai perlombaan," tegas Bambang.
Pasar Murah tahun 2015 ini juga mengikutsertakan SMA/SMK Negeri yang memiliki kreativitas keekonomian untuk berpartisipasi membuka stand hasil karya kreasi siswa. Juga memperoleh bantuan sembako sebanyak 1000 paket dari Kementrian Koperasi dan UKM.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu, Ahmad Bahtiar, SH menjelaskan, pasar murah ini meskipun belum sepenuhnya menjawab keinginan masyarakat akan barang-barang murah, namun paling tidak Pemkab Indramayu bisa menyediakan barang dengan kualitas bagus dan harga yang rendah bagi masyarakat yang daya belinya rendah.
"Hasil pantauan diberbagai pasar tradisional harga-harga sembako terus mengalami kenaikan menjelang lebaran ini, untuk itu OPM ini mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi masyarajat yang membutuhkannya," katanya.
Menjelang lebaran ini, nampaknya konsumerisme tidak bisa dihindarkan untuk itu masyarakat harus pandai-pandai memilih dan membedakan antara benar-benar menjadi kebutuhan ataukah hanya suatu keinginan.
"Sebaiknya kebutuhan yang benar-benar primer dan pokok yang harus dibeli pertama kali. Jika hal itu bisa dipenuhi maka bisa memenuhi kebutuhan sampingan lainnya yang tentunya dengan memperhatikan kondisi keuangan yang ada. Jangan sampai mencolok, sebab hal itu bisa menimbulkan kecemburuan social bagi orang-orang yang tidak mampu ataupun tetangga sekitarnya," katanya.
Sekda melanjutkan, ketika kebutuhan masyarakat akan kebutuhan pokok meningkat, maka dapat dipastikan harga-harga kebutuhan pokok itupun meningkat. Hal tersebut tentu saja akan menjadi beban tersendiri bagi masyarakat kurang mampu.
"Oleh karena itu, saya atas nama pribadi dan pemerintah, menyambut baik adanya pasar murah hari ini, saya yakin walaupun subsidi yang diberikan tidak terlalu besar, namun akan membantu meringankan beban warga masyarakat kurang mampu, dalam memenuhi kebutuhan pokoknya," katanya. DENI SANJAYA / Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu