Langsung ke konten utama

Anna Sophanah Bagikan Air Bersih


    Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengirimkan 3 tanki mobil air bersih kepada warga di Desa Benda Blok Tegalagung Kecamatan Karangampel, Sabtu (25/07/2015). Bahkan orang nomor satu di Indramayu itu membagikannya secara langsung kepada warga masyarakat.

    Desa Benda Blok Tegalagung merupakan salah satu desa di Kecamatan Karangampel yang terletak di wilayah utara dan berbatasan langsung dengan laut jawa. Di Desa itu warga terpaksa menggunakan air asin untuk keperluan makan minum dan cuci serta kegiatan sehari-hari.

    Meskipun sudah ada sambungan PDAM, namun air yang didistribusikan tidak sampai ke rumah mereka karena suplai air sangat kecil dan trelah habis ditengah jalan.

    "Sudah beberapa minggu ini kami sangat kesulitan air bersih, kami terpaksa menggunakan air asin untuk minum dan mandi. Hasilnya badan kami semuanya lengket dan tidak nyaman. Kami bersyukur ibu Anna dating langsung dan menengok keadaan kami dan langsung memberikan 3 tanki air bersih," kata Iman warga di desa tersebut.

Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah pada kesempatan itu menjelaskan, pendistribusian air bersih tersebut meruapakn suatu hal yang sepatutnya dilakukan ditengah musim kemarau dan warga tengah mengalami kesulitan air bersih seperti saat ini. Karena pengiriman air sangat terbatas, untuk itu bupati berharap agar penggunanya bisa se hemat dan digunakan untuk hal-hal yang santing saja.

"Meskipun air yang dikirimkan hanya 3 tanki, namun mudah-mudahan bisa menjawab kebutuhan masyarakat yang saat ini sangat mengharpakan  air bersih. Air yang sudah ditampung untuk bisa digunakan dengan sebaik mungkin," tegas Anna.

Camat Karangampel Andri M. Shaleh mengatakan, sikap responsif yang ditunjukan oleh Bupati Indramayu Anna Sophanah untuk mengirim air ke warga Desa Benda Blok Tegalagung secara cepat merupakan sikap pimpinan yang sangat mencintai rakyatnya. DENI SANJAYA / Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu
 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu