Langsung ke konten utama

Indonesia's Attractiveness Award 2015

Indramayu Raih Indonesia's Attractiveness Award 2015


Setelah melewati tahap penyaringan data-data perekonomian di seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Serta melakukan survei, pengolahan dan verifikasi data terhadap nominasi-nominasi kota/kabupaten terpilih, akhirnya Kabupaten Indramayu termasuk daerah yang mendapat penghargaan Indonesia's Attractiveness Award 2015. Indramayu didaulat sebagai penerima penghargaan IAA kategori kabupaten terbaik dengan memperoleh index total 69.71 poin.

Menurut Ade Liesnasari, Panitia Penyelenggara Indonesia's Attractiveness Award 2015, dengan terpilihnya Indramayu sebagai pemenang IAA Award, hal ini menunjukkan adanya potensi besar bagi Kabupaten Indramayu untuk dapat menarik para investor dan pelaku bisnis dalam memajukan perekonomian daerah.

Dalam ajang yang diadakan atas kerjasama Tempo Media Group dan Frontier Consulting Group, salah satu perusahaan riset terbesar Indonesia ini, dalam penilaiannya melibatkan investor, profesional dan pengamat. Sementara yang menjadi kriteria penilaian yaitu investasi, infrastruktur, pelayanan publik, dan pariwisata.

Ade Liesnasari menjelaskan, untuk pemenang level kabupaten  dikategorikan kedalam top kabupaten terbaik dengan indeks total diatas rata-rata, top 3 kabupaten dengan indeks investasi tertinggi, top 3 kabupaten dengan indeks infrastruktur tertinggi, top 3 kabupaten dengan indeks pelayanan public tertinggi, top 3 kabupaten dengan indeks pariwisata tertinggi, dan top kabupaten per koridor.

"Riset yang kami lakukan meliputi investasi, infrastruktur, layanan publik dan pariwisata,masing-masing penilaian itu memiliki indeks nilai yang berbeda dan Kabupaten Indramayu menjadi salah satu kabupaten terbaik karena memiliki indeks total diatas rata-rata," kata Ade.

Penyerahan pengakuan prestasi pada para perwakilan penerima Indonesia's Attractivesness Award 2015  diselenggarakan pada Jumat, 12 Juni 2015 di Hotel Mulia Senayan Jakarta dengan acara bertema; "Malam Penganugerahan Indonesia Attractiveness Index Award 2015".

Rencananya acara tersebut akan dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah pejabat pemerintah pusat, para pimpinan kepala daerah serta pejabat terkait, para mitra bisnis/investor dan jurnalis dari berbagai media nasional.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu, Drs Wawan mengatakan, pihaknya membenarkan penghargaan yang akan diterima oleh Bupati Indramayu tersebut. Penghargaan ini menunjukkan bahwa Pemkab Indramayu selama ini benar-benar membangun. Di bawah kepemimpinan Bupati Hj. Anna Sophanah, seluruh program difokuskan untuk membangun perekonomian kerakyatan secara merata melalui pembangunan infrastruktur.

"Ini merupakan kebanggaan bagi warga masyarakat dan Pemkab Indramayu, pembangunan yang dilakukan oleh Pemkab Indramayu yang dipimpin oleh Hj. Anna Sophanah selalu berorientasi kepada kepentingan masyarakat," katanya. DENI SANJAYA

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu