Langsung ke konten utama

Deteksi Bencana, BPBD Siapkan Tim Reaksi Cepat


    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu  telah menyiapkan tim reaksi cepat untuk mendeteksi bencana yang datang di Kabupaten Indramayu.  Kesiapan itu terungkap dalam rakor terbatas untuk mengetahui kekuatan operasional dan personil yang diselenggarakan BPBD Kabupaten Indramayu, Kamis (04/06/2015).
    Kepala BPBD Indramayu, Edi Kusdiana menjelaskan, manajemen penanganan bencana diharapkan lebih baik lagi karena telah terbentuk lembaga BPBD. BPBD diberikan kewenangan yang lebih luas untuk menangani bencana dibandingkan dengan Satlak PBA seperti waktu dulu.
    Saat ini BPD telah mempunyai tenaga reaksi cepat sebanyak 100 orang yang tersebar diberbagai desa. Keberadaan tenaga tersebut menjadi andalan agar keinginan quick respon bisa dilaksanakan dengan cepat apabila terjadi musibah bencana.
    Berdasarkan informasi yang diterima dari Stasiun Meterologi Jatiwangi, wilayah Kabupaten Indramayu bersiap untuk menghadapi musim kemarau pada bulan Juni ini. Untuk itu seluruh warga masyarakat diharapkan dapat mengantisipasinya dengan sedini mungkin agar bisa meminimalisir dampak negative dari musim kemarau ini.
    "Musim kemarau sudah tiba di wilayah Kabupaten Indramayu, untuk itu seluruh warga masyarakat untuk bisa mengantisipasinya dengan sebaik mungkin agar dampak negativnya bisa dtekan. Dengan adanya BPBD ini diharapkan penangnanan bencana kemarau bisa diantisipasi, hal ini dikarenakan musim kemarau selalu terjadi setiap tahun," tegas Edi.
    Dalam pertemuan tersebut, BPBD harus didukung oleh instansi lain agar penanganan bencana kekeringan ini bisa dilakukan secara maksimal. PDAM Tirta Darma Ayu menyiapkan 4 tanki air untuk didistribusikan  ke berbagai wilayah yang terkena kekeringan. Kemudian relawan PMI dan Tagana juga telah siap apabila bencana dating. DENI SANJAYA / HUMAS PEMKAB INDRAMAYU

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu