Langsung ke konten utama

Anna Safari Ramadhan Perdana di Sukra


Anna Safari Ramadhan Perdana di Sukra
***Gelontorkan 170 Juta untuk Sarana Keagamaan

Ditahun terakhir kepemimpinnya, Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah tak ingin melepaskan momen bulan suci Ramadhan 1436 H untuk kembali bersilaturahmi dengan warganya yang tengah menunaikan ibadah puasa.

Bertajuk 'Safari Ramadhan 1436 Hijriyah, orang nomor satu di jajaran Pemkab Indramayu ini menyapa warganya sekaligus berbuka puasa bersama. Lokasi perdana yang dipilih yakni masjid Jami Shirothol Mustaqim, Desa Karanglayung, Kecamatan Sukra, Jumat (19/6/2015). Bukan saja dari warga Kecamatan Sukra, namun kegiatan tersebut juga dihadiri oleh ribuan warga dari Kecamatan Patrol dan Kecamatan Kandanghaur.

Didampingi suami yang juga wakil ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, DR H Irianto MS Syafiuddin (Yance) Bupati Anna membawa rombongan cukup banyak. Diantaranya Kapolres Indramayu, AKBP Widjonarko SIK, MH, Dandim 0616/Indramayu, Letkol Arh Zaenudin SH M.Hum, ketua DPRD Indramayu, H Taufik Hidayat SH serta sejumlah kepala SKPD. Ikut pula jajaran MUI Kabupaten Indramayu serta unsur Muspika dan jajaran pengurus TP PKK tiga Kecamatan.

Dalam sambutannya, Anna mengatakan, selain untuk menjalin silaturahmi, acara safari Ramadan ini juga dimaksudkan untuk mengajak umat Islam di Indramayu kembali meneguhkan komitmen bersama-sama mewujudkan visi Indramayu Remaja. Anna pun meminta maaf jika selama periode kepemimpinannya kali ini masih banyak program pembangunan yang belum terwujud.

"Ini Ramadan terakhir dikepimpinan saya yang sudah hampir lima tahun berjalan. Tentu masih banyak kekurangan dan harapan masyarakat yang belum terpenuhi. Mudah-mudahan kedepan, apa yang diinginkan masyarakat dapat terpenuhi," terang dia.

Disamping itu Anna juga mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap menjaga situasi daerah tetap kondusif menjelang pelaksanaan Pilkada 2015 akhir tahun nanti. "Kondusifitas daerah akan terwujud, apabila kita rajin silaturahmi," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Anna menyerahkan bantuan kepada DTA Al Iromiyah Desa Sumuradem Timur sebesar 20 juta, DTA Asy Syarifiyah Desa Karanglayung sebesar 20 juta, DTA At Taubah Desa Karanglayung (20 juta). Bantuan juga diberikan untuk Kecamatan Patrol yakni untuk pembangunan Majelis Tarbiyah Nurul Huda (25 juta), Mushola Al Firdos (5 juta), DTA Uswatun Hasanah (20 juta), Mushola Al Hafid SMKN Patrol (10 juta).  Sementara untuk Kecamatan Kandanghaur bantuan diberikan kepada MI Nahdatul Ulama (10 juta), Ponpes Rohmatul Huda (20 juta), dan DTA Islamiyah Nurul Huda (20 juta).

Bantuan juga diberikan kepada 10 siswa miskin berupa alat perlengkapan sekolah, 10 bantuan sembako bagi fakir miskin, serta bantuan sarung baju koko dan juga mukenah. DENI SANJAYA / Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu


Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu