Langsung ke konten utama

Inka Aulia Menuju Putri Muslimah 2015

Inka Aulia Menuju Putri Muslimah 2015

            INDRAMAYU 11/05/2015 – Terlahir dari keluarga sederhana dari Desa Sukaperna Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu, Inka Aulia bertekad untuk mengharumkan nama baik Indramayu dan mengangkat harkat dan martabat keluarga yang sangat menyayanginya.

            Lulusan SMA Tukdana pada tahun 2011 dan merupakan alumni dari UPI Bandung pada tahun 2014 kemarin sarat dengan prestasi akademik dan juga supel serta banyak bergaul dengan berbagai kalangan dan masyarakat.

            Ketika masih SMA, Inka adalah anak yang penuh dengan prestasi,  pada tahun 2007 dia meraih juara 2 siswa berprestasi tingkat SMA se Kabupaten Indramayu kemudian selama berkuliah di UPI Bandung dan mengambil jurusan Bahasa dan Sasatra Inggris yang merupakan buah dari program beasiswa super motivasi yang dibiayai oleh Pemkab Indramayu.

Pada tahun 2011 dia dinobatkan sebagai Nok Dermayu, selanjutnya meriah gelar Putri Pariwisata Jawa Barat pada tahun 2013 dan juga memenangkan predikat Putri Budaya Jawa Barat 2013. Kemudian di tahun 2013 juga, Inka menjadi delegasi Kabupaten Indramayu Jambore Pemuda Indonesia dan ASEAN. Berbagai prestasi itu menjadi modal dirinya untuk mengikuti ajang pemilihan Putri Muslimah 2015 yang digelar di salah satu tv swasta nasional.

"Saya mohon dukungan dan partisipasi dari seluruh Indonesia dan khususnya warga masyarakat Kabupaten Indramayu untuk mendukung Inka di ajang pemilihan ini, malam grand final akan ditayangkan nanti pada hari Rabu tanggal 13 Mei 2015 mendatang," kata Inka.

Inka menambahkan, bentuk dukungan itu bisa datang langsung ke studia tv nasional tempat berlangsungnya grand final dan bisa mengirim sms dengan format ketik PMI (spasi) INKA kemudian dikirim ke 98888 untuk Telkomsel dan 97288 untuk Indosat dan XL. (DENI / Humas Pemkab Indramayu)

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu