Langsung ke konten utama

Anak Yatim Piatu dibekali Bebek dan Entog

Anak Yatim Piatu dibekali Bebek dan Entog

            Pribahasa jangan memberi ikan, namun berilah dia pancing nampaknya betul-betul dipahami oleh Bupati Indramayu dan jajaran Kodim 0616 Indramayu. Sebanyak 2.015 anak yatim piatu dari berbagai wilayah di Kabupaten Indramayu diberikan bekal untuk bisa hidup mandiri dengan menerima bebek dan entog untuk selanjutnya bisa dikembangbiakan dan kelak nanti bisa dipetik hasilnya.

            Penyerahan secara simbolis bibit bebek dan entog dilakukan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah ketika berlangsung kegiatan pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-94 tahun 2015 di Desa Sumberjaya Kecamatan Kroya, Kamis (07/05/2015).

            "Jika diberikan uang tunai maka akan cepat habis karena dikonsumsi secara instan, namun dengan diberikan bebek dan entog ini para anak yatim piatu diberikan kepercayaan dan tanggungjawab untuk memilihara hingga bertelor dan beranak pinak. Filosofinya mereka diberikan tanggungjawab dan pendidikan," kata bupati.

            Seperti yang ditulis Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu, kegiatan TMMD tersbut mengerjakan berbagai kegiatan baik fisik, non fisik, dan berbagai kegiatan sosial lainnya. Beberapa kegiatan fisik yang saat ini tengah  diker­jakan yakni pengaspalan jalan di Blok Jurangpereng dengan panjang sekira 1.000 meter dan lebar tiga meter, pelebaran dan per­kerasan jalan poros desa anta­ra Desa Sumber Jaya-Temiyangsari, jembatan pintu masuk ke kantor desa dan pembangunan jembatan Watrirn.

Bupati menegaskan, selain pekerjaan pen­gaspalan jalan lingkungan, TMMD juga mengerjakan 12 unit rutilahu yang kini se­dang berjalan dan dikerjakan bersama antara TNI dan war­ga. Kemudian juga berbagai kegiatan social seperti pengobatan, bakti social, dan lainnya juga diperuntukan bagi warga Desa Sumberjaya dan sekitarnya.

"TMMD merupakan berkah bagi warga Desa Sumberjaya, karena dengan TMMD beragam sarana prasarana akan diban­gun. Imbasnya perekonomian masyarakat setempat dan desa lainnya akan bangkit," kata Didi.

Kegiatan TMMD ke-94 tersebut dibuka secara resmi Pangdam III Siliwangi, Mayjend Dedi Kusnadi Thamim dan akan berlangsung sejak tanggal 7 sampai dengan 27 Mei 2015 mendatang. (Deni / Humas Pemkab Indramayu)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu