Langsung ke konten utama

Tekan Pengangguran Melalui Pelatihan Las

Tekan Pengangguran Melalui Pelatihan Las


            INDRAMAYU 21/04/2015 – Sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat di Kabupaten Indramayu, Pertamina RU VI Balongan bersama dengan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu telah berhasil menyelenggarakan program pelatihan las bersertifikasi bagi para pemuda agar mereka dapat mandiri dalam bekerja.

            Pelatihan yang  telah diadakan tersebut merupakan hasil pemetaan social yang telah dilakukan oleh Pertamina RU VI Balongan. Masyarakat yang berada dan tinggal di zona ring I dari kegiatan operasional Pertamina RU VI Balongan sangat membutuhkan suatu pelatihan berbasis kompetensi yang bisa digunakan ketika bekerja, dan keahlian yang dibutuhkan oleh mereka adalah pelatihan las bersertifikasi.

            Untuk menjaga kualitas peserta pelatihan, sebelumnya telah diadakan seleksi peserta secara ketat yang meliputi seleksi tertulis, wawancara, keahlian dan kesehatan. Pada awalnya peserta yang menginginkan agar bisa ikut pelatihan adalah sebanyak 100 orang dengan prosentasi 80 persen berasal dari Kecamatan Balongan. Namun setelah dilakukan seleksi peserta yang berhasil lolos hingga tahap akhir pelatihan adalah sebanyak 20 orang. Sementara anggara yang dikeluarkan dalam pelatihan ini mencapai 230 juta rupiah.

            Bupati Indramayu, Hj. Anna Sophanah sangat menyambut baik kegiatan pelatihan las bersertifikasi migas ini, diharapkan dapat menekan angka pengangguran dan meningkatkan produktivitas pemuda di Kabupaten Indramayu. Pelatihan ini mampu menghasilkan juru las bersertifikasi yang merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi pekerja las di perusahaan.

            "Pelatihan las bagi para pemuda yang berada di ring I dari Pertamina RU VI Balongan sangat membantu para pemuda dalam memperoleh ketrampilan, namun demikian agar manfaat dari Pertamina juga bisa dinikmati oleh lapisan masyarakat Indramayu sebaiknya jumlah peserta ditambah yang bisa mewakili seluruh kecamatan di Kabupaten Indramayu. Bukan hanya pelatihan las, namun pelatihan-pelatihan lainnnya sangat didambakan oleh masyarakat Indramayu," tegas bupati.

            Sementara itu, Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja serta Transmigrasi pada Dinsosnaker Kab. Indramayu,  H. Iman Sulaiman, ST., M.Pd mengatakan, dari 20 peserta pelatihan sebanyak 10 orang telah bekerja di perusahaan, 1 orang menunggu panggilan dari perusahaan di Jepang, dan 1 orang menunggu panggilan dari Negara Korea, sementara sisanya memilih untuk bekerja secara mandiri. (Deni / Humas Pemkab Indramayu)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu