Langsung ke konten utama

Indramayu Terapkan Asuransi Pertanian


            INDRAMAYU 07/04/2015 - Terobosan dibidang pertanian kembali dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu, setelah sebelumnya mengeluarkan Peraturan Daerah (perda) Nomor 16 tahun 2013 tentang perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan, dan mengeluarkan Instruksi Bupati Nomor 3 tahun 2014 tentang percepatan penerapan inovasi teknologi penanaman padi sawah dengan sistem tandur jajar legowo. Kini, Pemkab menyiapkan asuransi pertanian agar para petani bisa terproteksi.

            Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah melalui Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Firman Muntako seperti yang dirilis Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu menjelaskan, saat ini program asuransi pertanian tengah diujicoba dan diterapkan di Kecamatan Sliyeg. Dipilihnya kecamatan tersebut karena masyarakatnya sangat antusias dan secara teknis irigasi Kecamatan Sliyeg merupakan wilayah ujung dari pelayanan saluran irigasi Rentang.

            Luas areal pertanian di Kecamatan Sliyeg saat ini sejumlah 4.304 hektar yang tersebar di 8 desa dan terbagi kedalam 25 kelompok tani. Asuransi Pertanian ini bekerjasama dengan Columbia University dan sudah mendapatkan respon positif dari para petani di Kecamatan Sliyeg dan lainnya.

            Menurut Firman, asuransi pertanian ini diterapkan bukan saja untuk mengantisipasi gagal panen oleh keadaan iklim namun juga oleh serangan organisme tanaman (OPT) ketika musim gadu. Sementara itu untuk curah hujan yang disepakati adalah minimal 50 milimeter / detik.

            Premi yang disiapkan oleh Columbia University adalah sebesar 250 ribu per orang per musim gadu, dengan nilai klaim mencapai 3 – 4 juta  per hektar. Sedangkan Pemkab Indramayu menyiapkan pola pendampingan dan berbagai kebutuhan local untuk mendukung program tersebut.

            "Jika uji coba ini berhasil, Bupati Indramayu  akan lakukan perlindungan asuransi bagi petani ini di seluruh kecamatan. Pengkajian lanjutan dengan Columbia University terus kita lakukan secara intensif agar petani benar-benar terlindungi dan terproteksi," tegas Firman. (deni / Humas Pemkab Indramayu)


Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu