Langsung ke konten utama

Dinsosnakertrans Cetak Wirausahawan Muda

Dinsosnakertrans Cetak Wirausahawan Muda

INDRAMAYU 28/04/2015 - Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Indramayu berkomitmen untuk terus menciptakan para wirausaha baru. Komitmen itu diwujudkan dalam bentuk pelatihan dengan menggunakan Mobile Training Unit (MTU) bagi para masyarakat Indramayu.

Seperti yang dirilis Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu, Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Indramayu, Dady Haryadi, SH menjelaskan, kegiatan pelatihan kewirausahaan tersebut bekerjasama dengan  Balai Trasmigrasi Provinsi Jawa Barat. Pelatihan yang dilaksanakan sejak tanggal 22-24 April 2015 di Desa Penganjang Kecamatan Sindang  itu diikuti oleh 30 peserta yang terbagi dua kejuruan pelatihan yaitu las listrik dan pengolahan hasil pertanian.

Dady menambahkan, pelatihan ini dilakukan untuk mendukung program Bupati Indramayu dalam rangka mengurangi angka pengangguran serta mendukung program Gubernur Jawa Barat yaitu menciptakan 100.000 pengusaha muda.

"Pelatihan tersebut dimaksudkan agar masyarakat yang belum tahu menjadi tahu dan yang belum termotivasi menjadi termotivasi untuk menjadi wirausahawan muda yang mandiri, tentu saja ini sangat mendukung program Bupati Indramayu untuk menekan angka pengangguran dan mendukung program 100 ribu pengusaha muda yang digulirkan oleh Gubernur Jawa Barat," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja serta Transmigrasi pada Dinsosnaker Kab. Indramayu,  H. Iman Sulaiman, ST., M.Pd mengatakan , program pelatihan yang diselenggarakan oleh institusinya terus mendapatkan dukungan dari masyarakat dan juga pihak luar. Keberadaan MTU yang telah dimiliki oleh lembaganya sangat membantu dalam menyelenggarakan berbagai pelatihan terutama yang berada di kecamatan-kecamatan.

"Dengan MTU ini, maka kami yang akan mendatangi masyarakat, pelatihan yang sudah dilakukan ini merupakan salah satu wujud nyata dari program Bupati Indramayu dalam menekan pengangguran di Kabupaten Indramayu," tegas Iman. (deni / Humas Pemkab Indramayu)

 



Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu