Langsung ke konten utama

Wardani ‘Ngamuk’ di Hadapan Bupati Indramayu

    Salah seorang warga Kecamatan Patrol tiba-tiba 'ngamuk' di halaman Kantor Kecamatan Patrol Kabupaten Indramayu, persis di tengah berlangsung kunjungan kerja Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah ketika menyalurkan Zakat Profesi di Kecamatan Patrol beberapa waktu lalu.
    Adalah Wardani Mustaqim (68) yang berani mengeluarkan interupsi dan memberhentikan ketika protocol tengah membawakan acara dan meminta untuk langsung menyampaikan  aspirasi kepada Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah. Melihat adanya warga yang bersuara lantang dan ingin memberikan aspirasinya, Bupati Indramayu pun akhirnya mempersilahkan Wardani untuk menyampaikan keinginannya.
    Warga Blok Welini Desa Patrol Kecamatan Patrol ini kemudian langsung mengambil pengeras suara dan bersiap untuk menucapkan kalimat-kalimatnya. Ribuan warga yang hadir ditempat itu mendadak diam bahkan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah pun menantikan apa yang akan disampaikan orang itu.
    "Kami warga Kecamatan Patrol sangat bangga dengan kepemimpinan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah dalam memimpin Indramayu, meskipun perempuan namun ibu memiliki komitmen dan keinginan agar Indramayu tidak kalah dengan daerah lainnya. Salah satunya adalah program betonisasi jalan, meskipun belum seluruhnya jalan di Indramayu di beton namun ini menunjukan bahwa ibu sangat memperhatikan infrastruktur. Ibu layak kami sebut sebagai bupati beton, dan Kami Wong Patrol siap mendukung ibu lagi jika ibu nanti mencalonkan kembali menjadi Bupati Indramayu," kata Wardani dengan suara lantang yang kemudian disambut tepuk tangan oleh ribuan warga yang hadir ditempat itu.
    Menurut Wardani, sebagai wong cilik dia dan masyarakat di Kecamatan Patrol sangat merasakan hasil kepemimpinan Anna Sophanah selama empat tahun terakhir menjabat sebagai Bupati Indramayu. Pembangunan berbagai infrastruktur meningkat terutama perbaikan jalan dengan cara dibeton. Perhatian terhadap dunia pendidikan dan bidang kesehatan sangat tinggi berupa pemberian beasiswa dan biaya gratis melalui Program Kartu Sehat dan Pintar (Kasep).
Namun diantara keberhasilan itu, yang paling berkesan adalah sikap Anna Sophanah yang sangat mencintai wong cilik. Hal itu dibuktikan dengan tidak sungkannya ibu tiga orang anak itu mengajak bersalaman dan berdialog dengan masyarakat miskin dalam setiap kesempatan.
"Kami sebagai wong cilik merasa sangat dihargai. Sebagai pejabat, ibu bupati tidak sungkan mengajak bersalaman dan menyapa satu persatu warga dengan latar belakang berbeda. Mau mendengar suara kami. Ini sikap yang sangat mulia yang membuat kami sangat terkesan," kata Wardani.
Seusai mendengar pernyataan dari Wardani tersebut, Bupati Indramayu langsung turun dari kursinya dan mengahmpiri serta menjabat tangan orang tersebut. Tidak lupa setelah itu diajak foto bersama secara khusus. Menanggapi pernyataan  itu, Anna Sophanah menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat. Tetapi, untuk saat ini pihaknya masih berkonsentrasi untuk melaksanakan tugas dengan sebaik mungkin sampai masa jabatannya berakhir.(deni / Humas Pemkab Indramayu)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu