Langsung ke konten utama

Tanam Kedelai Semakin Menggiurkan

Tanam Kedelai Semakin Menggiurkan

            TERISI 05/03/2015 – Budidaya kedelai di Kabupaten Indramayu ternyata semakin menggiurkan, keuntungan yang bisa didapat oleh para petani mencapai 3 juta rupiah per bulan per hektar.  Bahkan kedelai yang berasal dari Kabupaten Indramayu diklaim terbaik di Indonesia. Hal itu terungkap ketika berlangsung kegiatan Gerakan Pencanangan Tanam Kedelai Program GP PTT dan PAT PIP tahun 2015 di Blok Lajem Desa Cikamurang Kecamatan Terisi, Kamis (05/03/2015).

            Wakil Bupati Indramayu H. Supendi seperti yang dilansir Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu menjelaskan, saat ini luas wilayah di Kabupaten Indramayu yang dijadikan sebagai areal kedelai seluas 34.000 hektar, areal tersebut berada diatas lahan milik Perhutani. Saat ini areal yang ditanami kedelai baru 3.000 hektar dan yang belum dilakukan tanam kedelai seluas 31.000 hektar.

            Supendi menambahkan, untuk target produksi kedelai di Kabupaten Indramayu yakni sebanyak 60.000 ton dengan produktivitas 17,65 kwintal per hektar. Sementara harga penjualan pemerintah (HPP) kedelai saat ini yakni Rp 7.600,- per kilogram.

Jika diperhadapkan dengan biaya produksi dari mulai penggarapan lahan sampai dengan panen setiap 1 haktar memerlukan biaya sebesar 5 juta rupiah. Sementara hasil yang dicapai jika dirata-rata setiap 1 hektar menghasilkan 2 ton maka setiap 1 hektar akan menghasilkan 15 juta rupiah.

"Sementara masa tanam kedelai sampai dengan panen membutuhkan waktu 85 hari, dengan demikian pada setiap 1 hektar petani kedelai akan memperoleh keuntungan sekitar 3 juta per bulan. Jumlah ini tentu saja sangat menggiurkan para petani, apalagi kebutuhan pasar sangat tinggi," tegas wabup.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Firman Muntako mengatakan, saat ini para petani kedelai di Kabupaten Indramayu mencapai 30 ribu petani. Mereka masih mengalami kendala seperti dalam pengolahan tanah dan ketersediaan sarana dalam pengembangan usahanya, saat ini para petani hanya memiliki 1 traktor roda 4 padahal idealnya minimal 4 buah.

"Para petani kedelai ini saat ini tengah diupayakan dalam lindungan asuransi pertanian, jika mereka gagal panen maka akan dilakukan penggantian. Berbagai program dan terobosan itu semata-mata dilakukan oleh Bupati Indramayu untuk melindungi para petani di Kabupaten Indramayu," tegas Firman. (deni/Humas Pemkab Indramayu)

 

           

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu