Langsung ke konten utama

Zakat Profesi PNS Mencapai 11,8 Miliar


Zakat Profesi PNS Mencapai 11,8 Miliar

 

          CIKEDUNG 25/02/2015 - Zakat profesi yang berhasil dikumpulkan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Indramayu pada tahun 2014 yang lalu mencapai Rp 11.825.859.114,58. Penyaluran zakat tersebut dilakukan oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah secara langsung kepada masyarakat diseluruh kecamatan di Kabupaten Indramayu.

Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah seperti yang rilis Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu menjelaskan, zakat profesi dari para PNS ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang membutuhkan. Karena zakat profesi itu digunakan untuk rehab rumah gakin, bantuan modal usaha kecil, bantuan semabko, bantuan bagi marbot masjid, bantuan guru ngaji, bantuan pengembangan majelis ta'lim dan bantuan operasional penyelenggaraan kegiatan di kecamatan.

Bupati menambahkan, pengelolaan zakat profesi yang dilakukan oleh BAZNAS dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan baik dalam pengelolaannya maupun jumlahnya. Hal lain yang juga harus diperhatikan adalah banyak dari kabupaten/kota lainnya yang ada di Indonesia meniru seperti apa yang dilakukan di Indramayu dengan menerapkan zakat profesi bagi para PNS.

Pada kesempatan itu, bupati juga menegaskan agar potensi zakat bisa tergali secara maksimal dari masyarakat Indramayu maka ditingkat desa telah dibentuk unit pengumpul zakat (UPZ). UPZ ini menampung zakat dari masyarakat seperti para petani, petambak, dan pengusah serta lainnya yang ingin mengumpulkan zakat mal.

"UPZ ini diharapkan bisa menggali potensi zakat yang ada dipedesaan, saat ini telah terbentuk UPZ yang ada di desa-desa, meskipun masih ada desa yang belum membentuk UPZ namun kita tetap optimis potensi zakat bisa terus berkembang dan bisa mensejahterakan masyarakatnya," kata bupati.

Karenanya, atas nama Pemkab Indramayu pihaknya menyampaikan terimakasih kepada para PNS yang secara ikhlas menyisikan 2,5 persen gajinya untuk menunaikan zaprof. Zakat yang telah diberikan, kini bisa dinikmati oleh masyarakat yang membutuhkannya.

Lebih jauh bupati perempuan pertama di bumi Wiralodra ini memaparkan, para pedagang kecil penerima bantuan modal usaha tidak diwajibkan untuk mengembalikannya. Namun, mereka diminta untuk menyisihkan keuntungannya sebesar seribu rupiah untuk bersedekah. Karena dengan bersedakah dan menabung maka usaha yang dijalani akan mendapatkan  keberkahan.

Pendistribusian zakat yang dilakukan oleh Bupati Indramayu ini diawali dari Kecamatan Cikedung yang dipusatkan di halaman kantor kecamatan dan Kecamatan Terisi yang dipusatkan di Desa Jatimulya. Untuk Kecamatan Cikedung zakat yang dibagikan mencapai Rp 36.550.00,- dan Kecamatan Terisi sebesar Rp 38.350.000, (deni)

 

 


Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu