Langsung ke konten utama

PNS Indramayu Disediakan Perumahan

PNS Indramayu Disediakan Perumahan

            INDRAMAYU 23/02/2015 – Dewan Pengurus Korpri Kabupaten Indramayu  kembali melakukan terobosan dalam upaya untuk mensejahterakan anggotanya. DP Korpri kini menyediakan 300 unit rumah bagi anggota Korpri yang belum memiliki rumah secara layak. Peletakan batu pertama bagi perumahan Griya Abdi Karya tahap 2 tersebut dilakukan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah bersama dengan DP Korpri Kabupate Indramayu , Senin (23/02/2015).

            Ketua DP Korpri Kabupaten Indramayu, H. Munjaki menjelaskan, untuk pembangunan perumahan bagi anggota Korpri tahap 2 ini akan dibangun sebanyak 300 unit rumah. Upaya ini merupakan komitmen dari para pengurus Korpri untuk membantu anggotanya terutama mereka para PNS yang masih golongan I dan II.

            "Perumahan ini diperuntukan bagi anggota Korpri Indramayu, setelah sukses pada tahap pertama. Kami coba kembali bangun pada tahap 2 ini dengan jumlah 300 unit. Dengan disediakannya perumahan ini mudah-mudahan peningkatan kesejahteraan bagi anggota Korpri Indramayu bisa terwujud secara bertahap," kata Munjaki.

            Sementara itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah seperti yang dirilis Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu mengatakan, kebijakan para pengurus Korpri Kabupaten Indramayu ini perlu diapresiasi karena terus melakukan program kerja yang memiliki trobosan yang bisa dinikmati oleh anggotanya.

            Para pengurus Korpri harus selektif dalam memberikan fasilitas penyediaan perumahan ini, pasalnya, lanjut bupati, perumahan yang disediakan tersebut jangan sampai dinikmati oleh para pejabat atau mereka yang sudah mapan. Perumahan Korpri ini diperuntukan dan diperioritaskan bagi para PNS yang belum memiliki rumah teruatama bagi para PNS golongan I dan II.

            Pada peletakan batu pertama tersebut tampak hadir Dandim 0616 Indramayu, perwakilan Kejaksaan Negeri, Pengurus Korpri Provinsi Jawa Barat, kepala SKPD dan ratusan anggota Korpri yang ingin melihat secara langsung lokasi perumahan tersebut. (den/ Humas Pemkab Indramayu)

           

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu