Langsung ke konten utama

Ratusan PNS Antri Salami Bupati Indramayu

INDRAMAYU 11/08/2014 - Apel Senin pagi  yang menjadi rutinitas bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) terasa berbeda pada Senin kemarin. Bertempat di alun-alun Indramayu, Bupati Indramayu, Hj. Anna Sophanah menggelar halal bi halal bersama ratusan PNS di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu. Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Indramayu H. Supendi dan pejabat eselon 2, Senin (11/8).

Meski berpanas-panasan. Suasana halal bi halal berlangsung meriah. Terlihat ratusan PNS antri mengular untuk bersalaman dengan orang nomor satu tersebut.

"Apel pagi ini terasa beda. Biasanya setelah apel kita langsung bubar. Tapi kali ini tidak karena kita bersalam-salaman dengan Bupati Indramayu. Ini jadi kesempatan saya untuk meminta maaf kepada pimpinan, juga kepada teman-teman sesama PNS yang barangkali selama satu tahun saya bergaul punya salah dan dosa," tutur Hadi, salah seorang PNS di lingkungan Indramayu yang hadir dalam acara tersebut.

Sementara dalam amanatnya, Bupati Hj. Anna mengatakan, banyak program-program pemerintah yang sampai saat ini belum terealisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu ia meminta jajarannya untuk terus meningkatkan kinerja dalam mengabdi dan melayani masyarakat. "Saya instruksikan kepada PNS untuk terus tingkatkan kinerja dalam melayani masyarakat. Jangan bermalas-malasan, atau ogah-ogahan karena tugas kita adalah mengabdi kepada masyarakat," perintahnya.

Dalam kesempatan tersebut, atas nama pribadi dan pemerintah, Bupati Hj. Anna meminta maaf kepada para PNS serta masyarakat Indramayu pada umumnya apabila masih terdapat kesalahan dan kekurangan selama memimpin Indramayu. "Sebagai manusia biasa saya memiliki banyak kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu pada momentum yang sangat berharga ini saya meminta maaf yang setulus-tulusnya," pintanya.

Di tempat yang sama Kabag Humas & Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Indramayu Drs. Wawan menjelaskan, kesempatan halal bi halal di lingkungan Pemkab Indramayu baru bisa dilaksanakan saat ini karena pada awal masuk kerja Pemda Indramayu langsung bekerja. "Usai libur panjang kita langsung tancap gas untuk bekerja. Baru ada kesempatan bermaaf-maafan saat ini, namun hal ini tidak mengurangi makna halal bi halal," jelasnya. (Rendy/Humas Pemkab Indramayu)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu