Langsung ke konten utama

TPID Awasi Harga Jelang Lebaran

*** Stok Daging Melimpah, Kenaikan Harga Hanya 5 Persen

            INDRAMAYU 08/07/2014 – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Indramayu mengawasi peredaran barang dan harga yang terjadi di pasaran. Akan tetapi, meskipun berbagai bahan kebutuhan memiliki stok yang melimpah, namun kenaikan harga hanya mengalami kenaikan sebesar 5 persen.

            Kepastian ketersediaan stok berbagai kebutuhan bahan pokok di Kabupaten Indramayu itu didapatkan berdasarkan hasil pantauan TPID di Pasar Baru Indramayu dan Pasar Bangkir, Selasa (08/07/2014).

            Kepala Bagian Perekonomian Setda Indramayu sebagai Koordinator TPID, Iding Syafrudin, SE, M.Si seperti yang dilansir Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu menjelaskan, berdasarkan hasil monitoring ini bisa dijadikan sebagai bahan pijakan dan perkiraan harga menjelang lebaran nanti. Untuk daging sapi yang semula 95.000 per kg, kini mengalami kenaikan sebesar 100.000,- meskipun mengalami kenaikan namun stok daging sapi masih cukup melimpah. Sementara daging ayam di Pasar Baru Indramayu yang semula 30.000 kini menjadi 35.000. sedangkan di Pasar Bangkir daging ayam justru mengalami penurunan dari semula 30.000 kini menjadi 28.000 per kilogram.

            Iding menambahkan, stok yang juga mengalami surplus yakni beras. Persediaan beras disejumlah pedagang cukup melimpah, hal ini dikarenakan banyak petani yang melepas persedian beras dipasaran karena menjelang lebaran. Jika sebelumnya beras rata-rata 9.080 kini turun menjadi 8.000 per kilogram beras diperkirakan akan kembali naik beberapa hari menjelang lebaran karena banyaknya kebutuhan untuk membayar zakat.

            Untuk telor juga mengalami kenaikan, telor ayam broiler dari semula 16,700 kini menjadi 20.000 per kilogram, sedangkan telor ayam kampung yang semula 2.000 mengalami kenaikan 500 menjadi 2.500 per butir. Kenaikan harga juga terjadi disejumlah sayur mayor.

            TPID bekerja keras untuk mengendalikan laju inflasi menjelang lebaran saat ini, beberapa langkah strategis untuk bahan pengendalian inflasi daerah yakni diarahkan pada tercapainya 4 K yaitu : Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan Komunikasi ekspetasi.

            TPID Kabupaten Indramayu yang melakukan pengawasan harga tersebut terdiri dari Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, Dinas Pertanian dan Peternakan, dan Bagian Perekonomian. (deni/humasindramayu)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu