Langsung ke konten utama

Athaya Raih Nilai UN Tertinggi

            INDRAMAYU 17/6/2014 – Athaya Hanindita Salsabila siswa SMPN Unggulan Sindang berhasil meraih nilai UN tertinggi di Kabupaten Indramayu dengan perolehan nilai 38,05. Atas perolehan nilai UN tertinggi tersebut Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah memberikan apresiasi atas keberhasilannya itu.

            Keberhasilan Athaya tersebut tidak lepas dari upaya yang telah dilakukan selama ini, yakni rajin belajar dan terus mendapatkan bimbingan akademik oleh pengajar maupun orang tuanya. Namun demikian, keberhasilan ini merupakan awal untuk berusaha lebih keras lagi karena jenjang pendidikan yang lebih tinggi siap menghadang didepan mata.

            Selain Athaya Hanindita Salsabila, seblumnya untuk jenjang SLTA siswa peraih nilai UN tertinggi di Kabupaten Indramayu diraih oleh Asri Sekar Palupi siswa SMA Negeri 1 Sindang dengan nilai 50,20. Sedangkan untuk SMK diraih oleh Goes Triyadi siswa SMK Negeri 1 Losarang dengan nilai 36,64.

            Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah seperti yang dilansir Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu mengatakan, sebagai pimpinan daerah dirinya memberikan apresiasi atas kinerja dan kerja keras para pendidik di lingkungan Dinas Pendidikan sehingga pelaksanaan UN di Kabupaten Indramayu lulus 100 persen. Keberhasilan yang telah ditorehkan itu berbuah manis yakni Bupati Indramayu menyerahkan tabungan dari Bank Jabar dan Banten kepada masing-masing siswa.

            Hal yang sangat membanggakan, para lulusan terbaik tersebut kini telah diterima dijenjang pendidikan selanjutnya. Athaya Hanindita Salsabila kini telah mendaftar di SMA Negeri 5 Bandung. Sedangkan Asri Sekar Palupi telah diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran dan Goes Triyadi telah diterima di Fakultas Teknik Universitas Esa Unggul dengan berbagai fasilitas beasiswa.

            Sementara itu Kepala SMP Negeri Unggulan Sindang, Sri Sunarti mengatakan, upaya yang dilakukan agar para siswa memiliki nilai akademik tinggi masih belum maksimal. Namun demikian berbagai upaya masih terus akan dilakukan agar siswa Indramayu bisa terus menorehkan prestasi diberbagai tingkat baik regional maupun nasional. (deni/humasindramayu)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu