Langsung ke konten utama

Supendi : “Harkitnas Momentum Kebangkitan SDM “

Supendi : "Harkitnas Momentum Kebangkitan SDM " 

 

INDRAMAYU 20/5/2014 – Wakil Bupati Indramayu H. Supendi mengatakan dalam rangka tetap menjaga semangat dan nilai-nilai kebangsaan yang telah dirintis para pendahulu, semua pihak harus semakin waspada dan cerdas dalam menghadapi perubahan dan kemajuan yang berproses secara terus-menerus. Hal ini ditegaskan Supendi pada Acara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-106 di Alun-Alun Indramayu, Selasa (20/5).

 

Supendi mengungkapkan, sejarah lahirnya kebangkitan nasional ditandai dengan munculnya kaum pendahulu yang penuh semangat. Menurutnya, Untuk merebut kemerdekaan, maka kita bangkitkan jiwa dan semangat untuk membangun bangsa ini dengan baik supaya cita-cita kemerdekaan berupa masyarakat adil dan makmur, terlaksana secepatnya masih banyak perjuangan yang harus dilaksanakan dengan kerja sama, komitmen bersama. Maka yang dicita-citakan oleh pendahulu ini akan segera tercapai.

 

"Maka dari itu, momentum Hari Kebangkitan Nasional tahun ini harus memajukan bangsa dengan cara kita bangun sumber daya manusia yang menguasai, mencintai, punya nasionalisme yang tinggi, kemampuan mengolah negara, dan kemampuan mengolah sumber daya alam yang melimpah" ujarnya.

 

Adanya sumber daya manusia yang baik, menurut Supendi akan membangun nasionalisme cinta negara dan tanah air. Pasti mampu mengelola alam semesta yang kita memiliki untuk kepentingan kemajuan bangsa ini.

 

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional tingkat Kabupaten Indramayu ini dihadiri unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, seluruh kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu, dan dihadiri oleh ribuan peserta upacara.

 

Pada kesempatan itu diserahkan pula SK purna tugas bagi para PNS yang memasuki masa pension, penghargaan kepada kuwu berprestasi, dan camat Pembina desa terbaik di Kabupaten Indramayu. Seusai upacara bendera dilanjutkan dengan penampilan ribuan anak TK dalam Gebyar Seni yang merupakan Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-Kanak Indonesia (GOPTKI) dan Dinas Pendidikan. (deni)

 

Humas Pemkab Indramayu 

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu