Langsung ke konten utama

Sukra Diguyur Proyek Pembangunan Rp8 Milar

Sukra Diguyur Proyek Pembangunan Rp8 Milar

SUKRA 21/5/2014 – Kunjungan kerja (Kunker) Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah dalam rangka penyampaian informasi pembangunan ke Kecamatan Sukra disambut antusias oleh elemen masyarakat setempat, Selasa (20/5). Maklum kedatangan orang nomor satu dijajaran Pemkab Indramayu ini memang selalu diidam-idamkan rakyatnya. Apalagi, setiap turun ke desa-desa, Bupati perempuan peratama di Bumi Wiralodra ini selalu menebarkan bantuan untuk meringankan persoalan yang dihadapi warganya.

Betul saja, demi mendorong dan mempercepat perbaikan infrstruktur di daerah perbatasan Kabupaten Indramayu dengan Kabupaten Subang itu, Bupati Anna Sophanah mengucurkan bantuan berupa proyek pembangunan sebesar Rp8 miliar atau tepatnya Rp 8.017.300.000,- Bahkan, dalam kegiatan bertempat di halaman kantor Desa Sumuradem itu, bupati perempuan pertama di Indramayu ini memberikan tambahan dana untuk pembangunan bagi 4 desa. Yaitu Desa Sumuradem Timur serta Desa Sukra Wetan masing-masing sebesar Rp200 juta, Desa Bogor dan Desa Sumuradem masing-masing sebesar Rp100 juta.

Ditempat yang sama, Bupati Anna Sophanah juga menyerahkan bantuan paket sembako bagi kaum dhuafa, perlengkapan sekolah bagi pelajar dari keluarga tidak mampu serta bantuan modal usaha guna kepada para pelaku UKM dan bantuan bibit pohon untuk peneduh.

"Tentu bantuan ini masih jauh dari harapan serta keinginan masyarakat. Namun dengan semangat dan kerja keras kita bersama, saya yakin pada sisa waktu satu tahun kedepan, harapan itu dapat kita wujudkan bersama," kata Bupati Anna.

Diakuinya, menjelang berakhirnya masa jabatan sebagai Bupati Indramayu, masih banyak infrastruktur yang harus diperbaiki. Tetapi, meski dengan APBD yang sudah melampaui angka Rp2,4 triliun, nyatanya masih belum sebanding dengan kebutuhan untuk membangun. Karena itu, pihaknya membuat skala prioritas pembangunan yang sangat dibutuhkan masyarakat, contohnya adalah perbaikan jalan rusak. Selain itu peningkatan derajat kesehatan serta pendidikan masyarakat menjadi prioritas tersendiri dari Pemkab Indramayu.

"Pembangunan jalan beton menjadi prioritas karena akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Dan alhamdulillah sampai tahun 2014 ini, dari panjang jalan kabupaten 864 kilometer, sudah sekitar 50 persennya dibeton, sisanya akan terus dilanjutkan," tandasnya.

Sementara itu, Camat Sukra Teguh Budiarso SSos, MSi dalam laporannya menyampaikan menindaklanjuti program Bupati Indramayu dibidang kesehatan, pihaknya telah mendistribusikan sebanyak 1.121 Kartu Sehat kepada masyarakat di Kecamatan Sukra. Sedangkan dibidang daya beli, perekonomian masyarakat di Kecamatan Sukra yang mayoritas berprofesi dibidang pertanian sedang bergeliat. Hal ini menyusul datangnya musim panen padi. Dari 3.545 hektare sawah, seluas 2200 hektare telah dipanen dengan hasil produksi gabah yang cukup memuaskan yakni 7,2 ton/hektare.

Program zakat profesi yang diluncurkan pada masa Bupati Yance, saat ini terus berjalan dan manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat. Pada musibah banjir diawal tahun saja, Bazis Sukra telah menyalurkan ratusan paket sembako, memberikan bantuan rehab rumah sampai bantuan alat sekolah bagi pelajar dari keluarga tidak mampu.

Sebelumnya, kedatangan Bupati Anna didampingi suami DR H Irianto MS Syafiuddin (Yance), jajaran Muspida, sejumlah kepala SKPD bersama rombongan tersebut disambut meriah ribuan warga. Kapolres Indramayu AKBP Wahyu Bintono Hari Bawono, Dandim 0616/Indramayu, Letkol CPN Asyik Rudianto dan Camat Sukra Teguh Budiarso SSos, MSi diarak menuju lokasi acara dengan menaiki Sisingaan. (deni/humasprotokolindramayu)

 

 

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu