Langsung ke konten utama

Indramayu dan Sindang disawer Pembangunan

Indramayu dan Sindang disawer Pembangunan

            INDRAMAYU 26/5/2014 – Kecamatan Indramayu dan Sindang mendapatkan giliran dari Bupati Indramayu untuk menyampaikan Informasi Penyelengaraan Pembangunan. Di Kecamatan Indramayu kegiatan dipusatkan di Desa Singajaya sementara di Kecamatan Sindang kegiatan dipusatkan di Desa Babadan, Senin (26/5).

            Di Kecamatan Indramayu ribuan warga masyarakat yang datang dari berbagai desa dan kelurahan memenuhi halaman Pondok Pesantren Raudatul Tholibin Desa Singajaya. Ditempat tersebut Bupati Indramayu menyalurkan bantuan zakat profesi yang bersumber dari para pegawai negeri sipil (PNS), selain itu diserahkan pula biaya pembangunan untuk desa yang berprestasi dan bukan bersumber dari ADD.

            Camat Indramayu, Sugeng Heryanto mengatakan, warga Kecamatan Indramayu siap untuk terus melanjutkan program pembangunan di kecamatan tersebut. Pasalnya selama ini visi Indramayu Remaja sudah banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

            Sugeng menambahkan, perolehan zakat profesi di Kecamatan Indramayu pada tahun 2013 yang lalu berhasil menembus angka 198 juta rupiah. Beberapa diantaranya telah disalurkan pada bulan April yang lalu.

            Sementara itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah seperti yang dirilis Bagian Humas dan Protokol mengatakan, untuk Kecamatan Indramayu alokasi pembangunan yang segera dijalankan pada tahun 2014 ini mencapai 124 miliar. Dana tersebut diserahkan dalam bentuk proyek-proyek yang disebar diberbagai desa dan kelurahan.

            Selain itu bantuan juga diberikan kepada Desa Singajaya, Telukagung, Singaraja, dan Margadadi yang memperoleh bantuan masing-masing 200 juta. Sedangkan Desa Karangsong, Pabeanudik, Plumbon, Karangmalang, Lemahabang, Paoman dan Kepandean masing-masing memperoleh 100 juta. Sedangkan untuk Kecamatan Sindang bantuan diberikan kepada Desa Babadan, Wanantara, Sindang, dan Panyindangan Kulon masing-masing 100 juta rupiah. (deni/humasindramayu)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu