Langsung ke konten utama

Tujuh Perlintasan KA Jadi Perhatian Serius

Tujuh Perlintasan KA Jadi Perhatian Serius

            INDRAMAYU 29/4/2014 – Tujuh perlintasan Kereta Api (KA) yang berada diwilayah Kabupaten Indramayu jadi perhatian serius Kementrian Perhubungan. Pasalnya, perlintasan tersebut memiliki tingkat frekuensi lalu lalang kendaraan dan kereta api yang sangat tinggi. Hal itu terungkap ketika berlangsung Promosi dan Sosialisasi Keselamatan Perkeretaapian yang berlangsung di Hotel Grand Trisula Indramayu, Selasa (29/4/2014).

            Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu Ahmad Bahtiar seperti yang dirilis Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu menjelaskan,  jumlah perlintasan KA di wilayah Indramayu berjumlah sebanyak 32 perlintasan. Namun yang sudah memiliki rambu-rambu termasuk pintu perlintasan sebanyak 7 perlintasan. Sementara sisanya sejumlah 25 perlintasan belum memiliki rambu yang memadai.

            Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Indramayu  beberapa waktu lalu telah mendesak Dir jen Perkeretaapian Kementrian Perhubungan untuk memperhatikan secara serius keberadaan perlintasan KA yang tersebar di wilayah Indramayu.

            Karena desakan itu, akhirnya dilakukan survai dan diperoleh 7 perlintasan sebidang yang dianggap sangat rawan kecelakaan dan menjadi perioritas utama. Ketujuh perlintasan tersebut yakni perlintasan di Desa Jengkok Kecamatan Kertasmaya (KM 187+998), perlintasan Saradan antara Desa Kedokangabus dan Plosokerep (KM 157+454), perlintasan Blok H Darim antara Jatibarang dan Kertasmaya (KM 186+850).

            Selanjutnya perlintasan yang juga dianggap sangat rawan yaitu perlintasan Blok Badak Desa Mundakjaya antara Stasiun Terisi dan Stasiun Telagasari (KM 163+336), perlintasan di Desa Jayamulya Kecamatan Kroya (KM 143+2/3), perlintasan di Desa Kertanegara Kecamatan Haurgeulis  (KM 135+703), dan perlintasan Karangtumaritis Kecamatan Haurgeulis (KM 133+186).

            Sementara itu Direktur Keselematan Perkeretaapian Kementrian Perhubungan Popik Montansyah mengatakan, lalu litas KA yang melintas di wilayah Indramayu sangat tinggi yakni mencapai 102 KA per hari. Sedangkan 7 perlintasan sebidang  yang mendapatkan perioritas  dalam jangka pendek telah diberikan rekomendasi untuk ditindaklanjuti yakni antara dibuatkan pintu perlintasan dan rambu, underpass, ataupun early warning device dan rambu. Hal itu disesuaikan dengan kepadatan lalulintas yang melewati jalan tersebut.

            Kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri oleh para pelajar di Kabupaten Indramayu dengan harapan mereka dapat menjadi pelopor keselamatan berlalulintas dan dapat ditularkan kepada rekan-rekannya. (deni/humasindramayu)



--

Kunjungi Website Kami www.setda.indramayukab.go.id Terima Kasih

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu