Langsung ke konten utama

Indramayu Kerja Keras Wujudkan Perempuan Bermartabat dan Keluarga Berkualitas


            INDRAMAYU 23/4/2014 – Kabupaten Indramayu harus bekerja keras untuk mewujudkan perempuan yang bermartabat dan keluarga berkualitas hal ini agar tujuan MDGs bisa tercapai . Hal itu ditegaskan Wakil Bupati Indramayu H. Supendi ketika membuka Rapat Kerja Daerah Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Indramayu, Rabu (23/4/2014) di Aula Wisma Haji Indramayu.

            Menurut Wakil Bupati Indramayu H. Supendi seperti yang dirilis Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu, untuk mewujudkan itu maka ada tiga langkah yang diambil sebagai langkah strategis dalam pelaksanannya, yakni meningkatkan peranan perempuan dalam pembangunan berbasis kesetaraan gender, meingkatkan peranan institusi dalam pembinaan dan pengembangan program KB-Kes, dan meningkatkan KIE dan advokasi dalam mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera.

            Program KB yang sejak jaman Presiden Soeharto sudah dicanangkan tentunya mempunyai manfaat yang tidak sedikit, ini dapat dibuktikan dengan dapat dikendalikannya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia setelah beberapa tahun program KB dilaksanakan.          Program KB dilaksanakan untuk menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat untuk lebih memperhatikan sikap dan perbuatan yang bermanfaat dalam menata kehidupan yang lebih baik dan merencanakan keluarga.

            Selain itu, lanjut wabup, program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak saat ini masih memperhatikan upaya-upaya mendorong kesetaraan gender di berbagai kegiatan pembangunan. Indeks mutu hidup perempuan juga merupakan program yang sedang diperjuangkan di berbagai bidang yang setara dengan kodrat perempuan.

            "Perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan di lingkungan keluarga dan masyarakat menjadi perhatian banyak pihak yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Kasus-kasus yang menimpa terhadap perdagangan orang sudah seharusnya diminimalisir, bahkan diperjuangkan untuk tidak terjadi kembali di Kabupaten Indramayu," tegas wabup.

            Sementara itu Kepala BPPKB Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana mengatakan, saat ini ada empat tujuan yang sesuai dengan tupoksi BBPKB dan selaras dengan tujuan pembangunan yang berkeadilan yaitu mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya.

            Sedangkan untuk kebijakan program BPPKB yang akan dilaksanakan yaitu menetapkan tahun 2014 sebagai tahun lini lapangan, mendekatkan akses dan kualitas pelayanan KB, meningkatkan kualitas pembangunan keluarga, meningkatkan kualitas data dan informasi kependudukan, dan meningkatkan kualitas akseptor metode jangka panjang.

            Pada pelaksanaan Rakerda BPPKB tersebut juga dilakukan perjanjian kerjasama antara BPPKB dengan DPD KNPI Kabupaten Indramayu untuk menjadikan pemuda sebagai salah satu unsure terdepan dalam ketahanan keluarga. Pada kesempatan itu juga diberikan berbagai penghargaan dan hadiah kepada para juara terbaik pada berbagai kegiatan yang terkait dengan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan. (deni/humasindramayu)


--

Kunjungi Website Kami www.setda.indramayukab.go.id Terima Kasih

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu