Langsung ke konten utama

Ambisi Raih WTP, Aset Jadi Perhatian Serius

            INDRAMAYU 07/04/2014 – Pemerintah Kabupaten Indramayu menargetkan pada tahun ini memperoleh hasil pemeriksaan laporan keuangan yakni wajar tanpa pengecualian (WTP). Keinginan itu nampaknya menemui kendala serius karena masalah asset terus menjadi hal yang harus mendapatkan perhatian yang tidak main-main dalam penyelesaiannya. Hal itu terungkap ketika Rapat Koordinasi antara seluruh kepala SKPD dengan Wakil Bupati Indramayu dan BPK RI Perwakilan Jawa Barat yang berlangsung di Ruang Ki Tinggil Setda Indramayu, Senin (07/04/2014).

            Wakil Bupati Indramayu H. Supendi seperti yang  disampaikan Bagian Humas dan Protokol Indramayu menjelaskan, keinginan pimpinan daerah agar pengelolaan keuangan bisa lebih baik lagi merupakan harapan yang harus didukung oleh para birokrat di Kabupaten Indramayu. Setiap tahun, berdasarkan hasil pemeriksaan laporan keuangan BPK RI bidang asset selalu menenmui permasalahan dan menjadi temuan terbesar. Hal ini karena banyak asset daerah yang tidak tercatat dan tidak jelas keberadannya, namun ada juga asset yang  fisiknya ada sementara tidak ada dalam catatan.

            Masih besarnya temuan dalam bidang asset ini harus menjadi perhatian serius dari para kepala SKPD dan juga pengelola barang dari masing-masing unit kerja. Sebaiknya pengelola barang dapat mengungkapkan kepada pihak pemeriksa terkait dengan kendala dan masalah yang dihadapi dalam mengelola asset. Hal ini agar mendapatkan gambaran yang jelas terkait dengan kondisi dan keadaan yang sebenarnya.

            “Ketika ada pemeriksaan dari BPK sebaiknya para pengurus barang yang tahu keberadaan asset menjawab dengan jujur dan terbuka. Hal ini agar tidak ada hal yang ditutupi serta bisa menjelaskan kendala yang dihadapi sehingga bisa dicarikan solusinya,” tegas wabup.

            Sementara itu salah seorang tim dari BPK RI Perwakilan Jawa Barat Dani Hamdani mengatakan, keinginan Bupati Indramayu agar meraih opini WTP cukup tinggi bila dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Jawa Barat. Masih tingginya bidang asset yang bermasalah tentu saja hal ini harus segera dicarikan penyelesaiannya. Pada tahun 2012 yang lalu, masih ada asset yang tidak dapat ditelusuri keberadaannya sehingga hal ini terus menjadi masalah. Untuk itu, agar hal ini tidak terus terjadi maka barang-barang yang rusak dan bisa dipertanggungjawabkan dilakukan usulan penghapusan barang.

            Beberpa waktu lalu, agar opini WTP bisa diraih oleh Kabupaten Indramayu. Asisten Administrasi Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa menekankan kepada Pemerintah Kabupaten Indramayu agar bisa berani dan menarik sejumlah kendaraan dinas yang masih dikuasai oleh para mantan pejabat di Kabupaten Indramayu.  Upaya  penarikan kendaraan dan asset lainnya yang masih dikuasai oleh para mantan pejabat  ternyata mampu menciptakan pengelolaan asset daerah untuk meraih WTP. (deni/humasindramayu)

           

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu