Langsung ke konten utama

Pol PP Siap Kawal Pemilu 2014

            INDRAMAYU 17/3/2014 – Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kabupaten Indramayu siap mengawal pelaksanaan Pemilu 2014 yang akan berlangsung 9 April mendatang. Hal itu ditegaskan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah ketika menjadi inspektur upacara pada peringatan HUT ke-64 Satpol PP dank ke-52 satuan Perlindungan Masyarakat yang dipusatkan di Alun-alun Indramayu, Senin (17/3/2014).

Menurut bupati, HUT Satpol PP harus merujuk pada upaya peningkatan kesiapsiagaan serta keterlibatan Satpol PP dan Sat Linmas untuk  memberikan dukungan kelancaran pada pelaksanaan pemilu 2014 baik pemilu legislatif yang dilaksanakan 9 April maupun pemilu presiden/wakil presiden yang akan dilaksanakan 9 Juli 2014.

Faktor penting yang harus benar-benar diperhatikan dalam rangka optimalisasi penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, serta mengawal pelaksanaan pemilu 2014 adalah pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik secara vertikal maupun horisontal dengan instansi terkait.

 

“Sejalan dengan pelaksanaan pemilu 2014, saya menghimbau kepada segenap warga masyarakat untuk kiranya dapat memanfaatkan hak suaranya. Satu suara menentukan nasib bangsa. Gunakan hak pilih sebaik-baiknya dan jangan golput. Saya menilai golput bukanlah pilihan yang baik dalam pelaksanaan demokrasi bangsa. Jadikan memilih calon anggota legislatif yang akan menjadi wakil rakyat dan menyuarakan aspirasi rakyat adalah kebutuhan kita. Pilih mereka yang benar-benar akan dapat menjadi penyambung suara masyarakat,” ajak bupati.

 

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Indramayu, H. Kamud, mengatakan, dari tahun ke tahun Satpol PP dan Linmas terus memperbaiki diri dan meningkatakan kemampuan untuk terus menghadapi kondisi yang terjadi yang saat ini. Menghadapi pemilu yang sudah didepan mata Satpol PP bersama dengan Sat Linmas menjadi bagian penting dari pelaksaan pesta demokrasi tersebut.

 

“Pada pemilu ini Linmas yang diturunkan sebanyak 3.170 orang, ini mengacu pada ketentuan setiap desa atau kelurahan Linmas yang harus tersedia minimal 10 orang. Namun demikian jika diperhadapkan dengan jumlah TPS kita masih sangat kurang, “ kata Kamud. (deni/humasindramayu)

 

Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu

 



--

Kunjungi Website Kami www.setda.indramayukab.go.id Terima Kasih

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu