Langsung ke konten utama

Ratusan Pedagang Baso Datangi Pendopo

INDRAMAYU  Sebanyak 250 pedagang baso asli Solo se-eks Kawedanaan Karangampel, yang tergabung dalam Paguyuban Giri Harjo Mulyo, mendatangi Pendopo Kabupaten Indramayu, Selasa (4/2). Kedatangan mereka bukan untuk melakukan aksi unjukrasa, melainkan untuk bersilaturahmi dengan Bupati Indramayu, Hj Anna Sophanah beserta suaminya, DR H Irianto MS Syafiuddin (Yance).

“Kami sudah puluhan tahun berada di Indramayu dan telah menjadi warga Indramayu karena memiliki KTP Indramayu. Jadi sangat wajar kalau kami juga butuh pengakuan dari Bupati,” ujar H Suro, Ketua Paguyuban Giri Harjo Mulyo.

H Suro mengaku senang dan sangat surprise, karena bisa menginjakkan kaki di pendopo dan bertemu langsung dengan Bupati Hj Anna Sophanah dan DR H Irianto MS Syafiuddin. Menurutnya, itu seperti mimpi, sebab tidak semua orang bisa bertemu langsung dengan bupati. “Selama ini kami hanya tahu bupati dari koran saja, tapi sekarang bisa ketemu langsung dan kami sangat bangga,” ujar H Suro, didampingi Mas Bejo, pedagang baso Desa Juntikedokan Kecamatan Juntinyuat.

Mas Suro, demikian ia biasa dipanggil, menyatakan salut dengan berbagai program pemerintah kabupaten Indramayu. Karena sebagian besar program yang ada sangat peduli terhadap masyarakat. Ia juga mengaku siap mendukung berbagai program Pemkab Indramayu dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Ditambahkan, paguyuban pedagang baso Solo juga memiliki organisasi semacam koperasi. Melalui organisasi ini bisa saling membantu antara anggota yang satu dengan lainnya. Bahkan untuk pendatang baru, biasanya akan mendapatkan dukungan dan bantuan dari teman-teman yang lain.

Sementara Bupati Indramayu, Hj Anna Sophanah, menyambut baik kedatangan ratusan pedagang baso asal Solo. Bupati mengatakan, dirinya tidak akan membeda-bedakan warga Indramayu baik yang merupakan penduduk asli maupun pendatang. Karena mereka sama-sama memiliki KTP Indramayu  dan berhak mendapatkan perlakuan yang sama pula. “Kami tidak pernah membeda-bedakan. Marilah kita sama-sama menjaga kondusifitas dan menjaga kerukunan, agar pembangunan bisa terselanggara dengan baik,” ajak bupati.

Pada kesempatan itu, Bupati Hj Anna Sophanah, juga memberikan bantuan sebesar Rp15 juta. Bantuan tersebut diharapkan bisa membantu permodalan pedagang baso, terutama yang masih pemula.(oet/deni/humasindramayu)

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka...

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar           Pemerintah Kabupaten Indramayu terus melakukan upaya untuk mengenalkan warisan dan budaya   leluhur berupa batik kepada masyarakatnya dan juga dunia luar. Salah satu upaya mengenalkan batik Indramayu adalah dengan mengeluarkan kebijakan penggunaan batik khas Indramayu bagi para PNS dilingkungan Pemkab Indramayu.           Berdasarkan Peraturan Bupati Indramayu Nomor 27 tahun 2016 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu, setiap hari Kamis harus mengenakan pakaian batik khas Indramayu dengan motif Bokong Semar.           Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menjelaskan, Motif Bokong Semar merupakan salah satu motif yang telah mendapatkan hak paten dengan nomor hak cipta 023972. Motif ini biasanya berwarna dasar hitam dan ragamnya berhias warna warni atau hanya putih. Motif ini terinspirasi oleh tokoh pewayangan Semar yang memakai sarung atau kain berwarna hit...

Jembatan Pecuk Akhirnya Dibangun

INDRAMAYU 15/12/2011 ( www.humasindramayu.com ) – Harapan masyarakat di Kecamatan Arahan dan Sindang untuk memiliki jembatan akhirnya terwujud. Pemerintah Kabupaten Indramayu memastikan Jembatan Pecuk yang terletak di Desa Panyindangan Kulon, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu segera dibangun. Rencana pembangunan jembatan siap digunakan masyarakat pada 2012 mendatang. Jembatan ini sempat tertunda selama tiga tahun.   Menurut Kabid Jembatan pada Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu Sutiyono mengatakan, pembangunan Jembatan Pecuk dipastikan selesai setelah Pemerintah Kabupaten Indramayu mendapatkan suntikan dana sebesar Rp 4,2 miliar dari pemerintah pusat melalui APBN perubahan 2011. Dia menyebutkan, terhambatnya proyek pembangunan Jembatan Pecuk di Desa Panyindangan Kulon,Kecamatan Sindang karena minimnya anggaran. Sebab,kebutuhan untuk memenuhi rangka baja jembatan sepanjang 120 meter tidak bisa dianggarkan penuh melalui dana APBD. ...