Langsung ke konten utama

KKP Bantu Indramayu 3,1 Miliar

            Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia kembali menggulirkan bantuan. Kali ini bantuan diberikan bagi para petambak yang terkena musibah banjir beberapa waktu lalu. Bantuan sebesar Rp. 3.140. 812.500,- diserahkan secara simbolis oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI Cicip Syarip Sutardjo kepada Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah pada kunjungan kerja di Desa Bendungan Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon, Senin (24/2/2014).

            Menteri Kelautan dan Perikanan Cicip Syarip Sutardjo mengatakan, banjir pada akhir bulan Januari yang menimpa pantura wilayah Jawa Barat lalu sangat berdampak pada sector perikanan. Pasalnya, dari banjir itu telah mengakibatkan puluhan ribu areal tambak terendam yang mengakibatkan hilangnya budidaya perikanan dan juga udang diberbagai wilayah.

            Namun demikian, saat ini kondisi cuaca sudah mulai membaik diharapkan para petani tambak tidak lantas terburu-buru untuk kembali mengolah lahan tambaknya. Meskipun cuaca sudah mulai normal, namun kondisi lingkungn dan ph air masih belum stabil.

            “Bantuan yang diberikan ini, meskipun jumlahnya tidak seberapa namun sangat berarti bagi para petambak. Dengan harapan setelah adanya bantuan dan cuaca kembali normal, sector perikanan bisa kembali berjalan seperti semula dan menjadi penghidupan yang bisa diandalkannya bagi para petambak,” tegas menteri.

            Sementara itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah seperti yang dilansir Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu mengungkapkan, musibah banjir yang melanda Kabupaten Indramayu beberapa waktu lalu mengakibatkan kerugian pada sekctor perikanan sebesar Rp. 147.391.090.000. jumlah tersebut berasal dari perikanan budidaya seluas 19.616 hektar dengan kerugian Rp. 142.153.090.000,- serta pembenihan ikan dan udang sebanyak 540 UPR dengan kerugian Rp. 5.238.000.000,-

            Bantuan yang diberikan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan tersebut segera didistribusikan untuk berbagai program yang dapat kembali mengangkat sector perikanan di Kabupaten Indramayu.  Bantuan tersebut dipergunakan untuk pengelolaan irigasi tambak partisipatif (PITAP), sarana produksi, serta paket induk dan benih.

            Pada kesempatan itu turut hadir Penjabat Bupati Cirebon, Wakil Bupati Subang Bupati Karawang, Bupatu Bekasi, Bupati Indramayu, Asisten II Provinsi Jawa Barat, pihak BBWS Cimanuk Cisanggarung, kelompok petambak dari Kabupaten Cirebon dan Indramayu serta ratusa undangan lainnya. (deni/humasindramayu)

 

 

Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu



--

Kunjungi Website Kami www.setda.indramayukab.go.id Terima Kasih

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu